Ekonomi

Nelayan Pesisir Selatan Trenggalek Tolak Kenaikan Harga BBM

SEJAHTERA
  • Kamis, 15 September 2022 | 00:00

Trenggalek, sejahtera.co - Para nelayan yang tergabung dalam elemen masyarakat Kecamatan Watulimo menggelar aksi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kantor DPRD Trenggalek, Rabu (14/9). Mereka menilai kenaikan harga BBM itu tak berpihak pada masyarakat menengah ke bawah saat lesunya perekonomian akibat dampak pandemi Covid-19.

“Kami dari elemen masyarakat di Kecamatan Watulimo menolak kenaikan harga BBM yang dinilai menyengsarakan rakyat kecil,” kata koordinator aksi, Anugerah Iskandar Putra saat membacakan beberapa tuntutan masyarakat yang terdiri dari para nelayan dan petani, serta profesi-profesi lainnya yang tergabung dalam elemen masyarakat Watulimo.

Naiknya harga BBM itu, lanjut Putra, berimbas pada biaya produksi saat melaut menangkap ikan. Dilain sisi, hasil tangkapan ikan dinilai tidak sebanding dengan operasional nelayan yang membengkak karena kenaikan harga BBM. Kondisi ini memberatkan masyarakat pesisir Watulimo yang hampir separuh jumlah penduduknya adalah nelayan.

“Dana untuk operasional meningkat sehingga dampaknya sangat dirasakan. Hasil tidak sebanding dengan naiknya harga BBM sehingga membuat ekonomi semakin sulit dengan kenaikan BBM,” imbuhnya.

Selain naiknya harga BBM, kata Putra, ketersediaan BBM di wilayah kecamatan yang berada di pesisir selatan Trenggalek itu kerap kali terjadi kelangkaan maupun antrean panjang. Kondisi itu menambah penderitaan masyarakat yang mulai bangkit dari penurunan ekonomi dampak pandemi Covid-19.

“Kami menyampaikan kepada DPRD, butuhnya ketersediaan solar, karena mencari solar lumayan susah. Bahkan ada nelayan yang nekat mencari ke luar daerah, ada juga yang sampai terlibat kecelakaan. Karena untuk kebutuhan di sini belum mencukupi, belum lagi antrean panjang pasca kenaikan BBM. Karena lebih dari separuh masyarakat hidupnya bergantung dari melaut,” pungkasnya.

Selain menyampaikan aspirasi soal penolakan kenaikan harga BBM, elemen masyarakat Watulimo itu juga menyampaikan isu-isu lainnya. Diantaranya meminta adanya transparansi penerimaan bantuan langsung tunai BBM. Aspirasi itu diterima oleh anggota DPRD Trenggalek. Sebelumnya aksi serupa juga dilakukan oleh para mahasiswa di Trenggalek yang tergabung dari berbagai organisasi kemahasiswaan.(Koran Memo)

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya