Ekonomi

Gabah Sulit Diperoleh, Omzet Produsen Beras Berkurang 

SEJAHTERA
  • Jumat, 11 November 2022 | 00:00
Produksi beras di Gapoktan Desa Pojokkulon. (tim/memo)

Jombang, sejahtera.co - Produksi beras di Gapoktan Desa Pojokkulon Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang, mengalami penurunan cukup drastis akibat sulitnya memperoleh gabah berkualitas. Ini tidak lepas dari pengaruh cuaca yang ekstrem sejak beberapa bulan lalu.

Seperti dikatakan Ketua Gapoktan Pojokkulon, Saiful, saat ditemui wartawan Kamis (10/11). Terkait naiknya harga beras di pasar, ia mengaku bahan baku gabah sulit didapat sehingga berpengaruh pada proses jual beras.

"Biasanya kita proses produksi beras sekali produksi sekitar 100 ton, sekarang menurun drastis sekitar 50 ton," ungkapnya.

Saiful menambahkan, untuk bahan baku gabah biasanya didapat dari luar Kabupeten Jombang, di daerah yang sedang ada panen raya. Proses produksinya menggunakan gabah lama dicampur gabah baru untuk mengatasi kesulitan bahan baku.

"Untuk harga beras sendiri disini ada beras polos dengan bahan baku gabah lama kisaran harga Rp 9.600 dan untuk harga beras baru merk beras ndeso kisaran harga Rp 10.600 perkilogramnya. Kita juga ada kemasan 3 kilogram, 5 kilogram, 10 kilogram dan 25 kilogram," katanya.

Saipul melanjutkan, biasanya beras produknya dipasarkan di sekitar Jombang, Mojokerto, dan Surabaya. "Kita mengutamakan kualitas dan mutu beras sehingga pelanggan kami puas dengan hasil beras kami," pungkasnya. (Koran Memo) 

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya