Ekonomi

Member SBT Mengaku Tergiur Pembagian Keuntungan 10 Persen Perbulan

SEJAHTERA
  • Senin, 21 November 2022 | 00:00
Puluhan member investasi SBT saat melakukan pertemuan dengan koordinator di Pondok Pesantren Bani Ridwan.(rizky/memo)

Puluhan member investasi trading dengan nama Sugih Berkah Trade (SBT) menuntut pengembalian modal yang sudah mereka tanamkan.
Isfauzi, salah satu member SBT juga turut serta mendatangi Pondok Pesantren Bani Ridwan Winongsari Kulon Desa Bakalan Kecamatan Grogol Kabupaten Kediri pada Minggu (20/11) malam.
Ia bersama beberapa member lainnya menuntut pengembalian uang modal yang sudah mereka masukkan sebagai investasi di SBT.

baca juga : Profit Investasi Macet, Member SBT Tuntut Pengembalian Modal
Isfauzi menuturkan awal mula ia masuk sebagai member SBT karena tergiur dengan profit 10 persen yang ia terima setiap bulan dari nominal modal yang ia masukkan.
Ia mengaku sangat yakin dengan janji dari koordinator SBT yang menyebutkan jargon aman modalnya, nyata hasilnya.
Seperti halnya Isfauzi, puluhan member lain juga sangat yakin dengan apa yang disampaikan oleh Ihya Ulumudin sebagai koordinator.

baca juga : Ratusan Guru Honorer di Ponorogo Gagal Mendaftar PPPK
"Kalau saya gabungnnya belum lama karena baru bulan Agustus 2021 lalu, jadi ada sobat lain banyak menanamkan modal sejak bulan Maret, namun belum sama sekali menerima provit modal," ungkapnya.
Isfauzi menjelaskan, pertemuan para member dengan Ihya Ulumudin selaku koordinator membuahkan poin kesanggupan untuk mengembalikan modal.
Namun, Ihya Ulumudin enggan menandatangani pernyataan tertulis untuk mengembalikan modal para member yang sudah masuk.
Isfauzi mengaku saat ini tidak dapat berbuat banyak, selain menunggu i’tikad baik dari Ihya Ulumudin untuk mengembalikan uangnya dan member lain.

baca juga : Ikut Perbaiki Tanggul, Pelajar Hanyut, Sempat Seret Tiga Temannya
"Kita masih belum melaporkan karena keinginan kami sebetulnya ingin menyelesaikan secara kekeluargaan karena bagaimana pun koordinator merupakan kyai ataupun gus kita yang menjadi pertimbangan," paparnya.(diy)

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya