Ekonomi

Petani Cabai di Jombang Berjuang Keras untuk Hasilkan Panen Maksimal

SEJAHTERA
  • Senin, 21 November 2022 | 00:00
Syaifuddin petani asal Jogoroto saat menunjukkan hasil panen cabainya, Minggu (20/11). (taufiqur/memo)

Jombang, sejahtera.co - Harga cabai di pasaran cenderung naik lantaran minimnya hasil panen para petani.
Kondisi cuaca yang tidak menentu disebut menjadi faktor utama para petani cabai tidak mendapatkan panen cabai maksimal.
Namun, kondisi itu tidak menyurutkan semangat Syaifuddin (40) seorang petani cabai warga asal Dusun Sumberbendo Desa Jogoroto Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang patah semangat.
Ia tidak ingin menyerah pasrah melihat tanaman cabainya terserang hama ataupun layu akibat cuaca yang tidak menentu.

baca juga : Ibu dan Anak di Tulungagung Jadi Terdakwa Dugaan Pengrusakan
Syaifuddin lantas berusaha keras dan memutar otak demi mendapatkan panen cabai yang maksimal di tengah cuaca yang tidak berpihak kepadanya.
Ia mengaku meramu berbagai obat dan pestisida khusu untuk tanaman cabainya agar tidak diserang hama yang merusak.
"Panen cabai bagus ini saya lebih memakai cara menyemprotkan obat fungisida ke tanaman. Perawatan tanaman saya rutin selama 4 hari sekali dengan menyemprotkan tiga jenis obat untuk membunuh penyakit jamur agar panen cabai memuaskan," ungkap Udin sapaan akrabnya saat diwawancarai, Minggu (20/11).

baca juga : Tuntas Misi Perdamaian Dunia, 2 Personel Terima Penghargaan dari Kapolresta Malang Kota
Tips cara merawat panen tersebut juga dikatakan supaya para petani lainnya bisa dapat hasil memuaskan.
Tiga obat fungisida cairan ini diantaranya, ia memakai Amistartop, Abamextin serta obat daun.
"Jadi seluruh resep itu kemudian dicampurkan semuanya dan disemprotkan ke tanamannya, perawatan ini dilakukan selama 4 harian," imbuhnya.
Berkat ramuan itu, Udin akhirnya berhasil meraih hasil maksimal ditengah harga cabai semakin lama semakin alami kenaikan.
Sebelumnya ia menjual dari harga petani, perkilo hanya dihargai belasan ribu saja.
Namun, saat ini harga cabai bisa tembus sampai dibawah 30 ribu, dan jika di pasar tradisional harga cabai mulai naik sekarang ini hingga tembus ke harga Rp 37 ribu maupun Rp 38 ribu untuk perkilogram.

baca juga : Dituntut Kembalikan Modal Investasi, Ini Kata Koordinator SBT
"Kenaikan harga tersebut biasanya di sebabkan banyak petani yang mengalami gagal panen," urainya.
Dengan melihat kondisi tanaman cabainya yang sekarang ini alami panen bagus, ia juga menyebutkan sebelum panen petik diarea persawahannya satu hektar tersebut, cabai miliknya sudah dilamar oleh pedagang cabai untuk dijual di pasar-pasar tradisional.
"Minggu ini sudah mulai panen, dan kini sebelum petik ada sebagian tanaman cabai yang siap petik, langsung ada pedagang yang ingin mengambil hasil panennya," pungkasnya.(st2)

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya