Ekonomi

Harga Beras di Grosiran Capai Rp12.500, Pedagang Sebut Paling Mahal

SEJAHTERA
  • Kamis, 2 Februari 2023 | 00:00
Chomson ketika membungkus beras pesanan pelanggannya. (taufiqur/memo)

Jombang, SEJAHTERA.CO - Pergantian tahun 2022 ke 2023 untuk harga kebutuhan pokok masyarakat mulai merangkak naik sejak awal bulan Januari kemarin. Tampak kenaikan harga beras di toko grosir sudah mencapai harga klimaksnya mencapai Rp 12.500 per kilogramnya. Bahkan diperkirakan tren penurunan di bulan kedua 2023 bakal tetap sama.

Ditemui di sebuah toko grosir kelontong di Desa Pandanwangi Kecamatan Diwek, pedagang grosir kebutuhan pokok bernama Chomson (62) menyebutkan kalau harga Rp12.500 tersebut sudah tertinggi semenjak sebelumnya tahun 2022 harga beras paling mahal hanya Rp10.500 per kilogram.

"Sepertinya untuk beras ini sudah di harga tertinggi, sejak merangkak naik di awal Januari 2023. Jadi dua bulan kemarin ini harganya sudah klimaks kenaikannya," ungkap Chomson kepada jurnalis, Kamis (2/2) siang.

Untuk sementara ini, pemilik toko grosir tersebut hanya menjual 3 jenis macam beras saja, seperti beras jenis Serang bagus dihargai Rp12.500. Sedangkan jenis Serang yang biasa harganya Rp12 ribu.

Dan untuk beras jenis Bramu Rp11 ribu sampai Rp11.500 untuk per kilogra. Ia menduga kenaikan beras ini lantaran awal tahun ini masuk massa tanam sehingga beras yang panen sedikit.

"Rata-rata beras yang saya dapatkan dari daerah Sragen, Ngawi, dan daerah-daerah perbatasan Jawa Tengah yang sudah mulai panen di akhir Januari dan awal Februari,” paparnya.

“Jadi jika ambil di wilayah Jawa Timur tidak ada yang panen, karena musim paceklik, panenan habis, yang punya simpanan baru dikeluarkan menghadapi musim panen penghujan seperti sekarang ini," sabungnya.

Sedangkan untuk stok beras yang dimilikinya sekarang ini masih aman dan terus selalu ada, namun untuk harganya merangkak naik dari awal Rp10.500 per kilogram hingga sampai sekarang dijual Rp12.500 per kilogranya.

Chomson menyebutkan tidak ada batasan permintaan masuk ke tokonya tapi harga jualnya segitu. Jika permintaan konsumen banyak, dan stok beras mau habis, dia mengambil di toko-toko grosir di wilayah Jombang.

“Seperti hari ini tadi sudah datang 6 kuintal dan 5 kuintal dari dua suplaier dari Kecamatan Gudo dan Jombang," imbuhnya.

Pedagang toko grosir yang sudah berdiri sejak puluhan tahun ini juga mengatakan harga beras di tahun 2022 dan 2023 masih belum stabil. Ia juga menyediakan beras lainnya bermerek Arimbi berukuran 5 kilogram yang kenaikannya mencapai Rp10 ribu, di bulan November 2022 harganya Rp53 ribu, sedangkan sekarang ini harganya sudah mencapai Rp63 ribu.

"Untuk kenaikan beras ini tetap ia berharap bisa turun agar daya beli kebutuhan pokok konsumen terjangkau. Untuk kenaikan ini rata-rata pembeli memaklumi saja, dan hanya bisa pasrah karena beras ini sudah menjadi kebutuhan sehari-hari keluarganya, berapapun tetap dibeli," pungkasnya.

Hal yang sama juga diutarakan oleh Dullah (40) pedagang toko kelontong di Desa Sengon Kecamatan Jombang. Ia mengatakan sejak awal bulan Januari tahun ini sangat susah jika mencari beras dari pasar tradisional Jombang.

Sedangkan untuk stok beras di tokonya terbilang lumayan aman meskipun ketika beli harus dibatasi hanya 1  kuintal saja selama seminggu.

"Jadi kalau mau habis atau belum kita beli lagi seminggu sekali. Sedangkan untuk harga jual beras serang bisa dikatakan paling tinggi, 12 ribu perkilogramnya. Padahal sebelumnya tahun kemarin hanya Rp10 ribu perkilogra," ucapnya. (st2)

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya