Nganjuk, SEJAHTERA.CO - Seorang petani di Kabupaten Nganjuk mampu memanfaatkan pelepah pohon pisang menjadi aneka ragam barang yang bermanfaat.
Diantaranya lukisan, tempat tisu dan vas bunga. Ilmu yang dia miliki juga dibagikan kepada sesama dengan cara membuat sarana belajar Omah Alam.
Baca Juga: Kenduri Durian di Wonosalam Jombang, Masyarakat Antusias Berebut 2.023 Buah Durian
Mungkin sekilas dilihat dari tampaknya kita tidak akan menyangka, lukisan, kerajinan tas, bunga, kotak tisu, vas bunga yang indah terbuat dari pelepah pisang yang biasanya oleh masyarakat dibuang di tempat sampah.
Bermula dari banyaknya waktu senggang petani usai pulang dari sawah, Yayuk Sri Rahayu ingin memanfaatkan waktu untuk hal positif. Sri juga memiliki sarana belajar kerajinan dari pelepah pisang yang dinamai Omah Alam.
Baca Juga: Jambore Desa Wisata Kota Batu Diharapkan Dongkrak Perekonomian
Lokasinya tidak jauh dari Pasar Bawang Merah Sukomoro, tepatnya di Dusun Bulu, Desa Putren, Kecamatan Sukomoro, Kabupaten Nganjuk. Sri mengumpulkan bapak dan ibu petani untuk membuat kerajinan, yang bahannya sudah tersedia di sekitar rumah.
“Niat awal hanya mengisi waktu luang setelah kegiatan bertani,” katanya.
Kerajinan dengan bahan dasar pelepah pisang memang belum banyak dikenal masyarakat. Karena hasil kerajinan hasil para mayoritas petani bawang merah hanya dipasarkan dari mulut ke mulut dan melalui media sosial.
