Batu, SEJAHTERA.CO - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu menilai terbitnya larangan buka bersama atau bukber bagi pejabat pemerintahan tidak memberi dampak signifikan.
Baca Juga: Optimis Memajukan Sepak Bola, Gus Sentot Mencalonkan Ketua Askab PSSI Jombang
Sejauh ini sejumlah hotel di Kota Batu merupakan usaha yang berada di wilayah pariwisata dengan pasar mayoritas keluarga.
Secara otomatis, pasar untuk pemerintahan yang umumnya meliputi meeting, incentives, conventions and exhibitions (MICE) tidak terlalu berpengaruh selama bulan Ramadan.
"Hotel-hotel di Kota Batu ini pasarnya lebih condong ke keluarga, jadi tidak terlalu berdampak. Memang ada satu-dua hotel yang seperti itu, tapi biasanya rapat-rapat pemerintah kebanyakan malah di luar Ramadan," kata Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi , Selasa (28/3).
Baca Juga: Tanah Longsor , TNI Bergerak Cepat Dan Tepat
Bahkan sejauh ini pihaknya belum mendapat laporan dari pengelola hotel maupun restoran terkait pembatalan rapat-rapat dari instansi pemerintah. Justru, lanjutnya saat ini banyak hotel di Kota Batu berlomba-lomba menjual iftar atau menu buka puasa.
"Penjualan menu berbuka untuk menutup pemasukan dari rendahnya okupansi kamar selama Ramadan. Dan memang itu tidak bisa kami pungkiri," imbuhnya.