Tulungagung, SEJAHTERA.CO - Selama berjalannya bulan suci Ramadan, harga beberapa bahan pokok (bapok) di pasar Tulungagung tergolong stabil. Bahkan diketahui untuk bapok jenis beras medium mulai mengalami penurunan harga.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tulungagung, Tri Hariadi mengatakan berdasarkan data miliknya, harga beras medium jenis IR 64 sudah mengalami penurunan yakni di angka Rp 10 ribu per kilogramnya.
Baca Juga: Seniman Gelar Orasi Budaya, Minta Kemendikbud Ristek Prioritaskan Reog Ponorogo ke UNESCO
Meski sebenarnya sesuai harga eceran tertinggi (HET), seharusnya beras medium seharga Rp 9.450 per kilogramnya. Harga tersebut sebenarnya cenderung menurun. Pasalnya pada bulan Februari 2023 kemarin, masih ada beberapa pedagang yang masih menjual beras medium jenis IR 64 seharga Rp 10.600 sampai dengan Rp 11.500 perkilogramnya.
Sedangkan untuk beras medium dari Bulog rata-rata pedagang menjual seharga Rp 9000 per kilogram. "Sejak awal bulan Ramadan sampai saat ini, harga bapok mulai stabil dan beberapa ada yang turun, salah satunya seperti harga beras," kata Tri Hariadi, Minggu (9/4).
Baca Juga: Pemda Tulungagung Mendata 11 Toko Pakaian Bekas
Penurunan harga beras tersebut, jelas Hariadi, diyakini lantaran beberapa wilayah di Jawa Timur sudah mulai memasuki masa panen. Salah satunya berlokasi di Kabupaten Nganjuk dan sekitarnya. Terlebih lagi, dikarenakan masa panen itu juga membuat Bulog setiap harinya terus menambah stok beras.
Bahkan pihaknya sudah melakukan pemeriksaan pada salah satu gudang milik Bulog yang mana stok beras pada gudang tersebut ada sebanyak 250 ton. Stok tersebut terbilang melimpah, dan pihaknya yakin jika sampai dengan hari raya Idul Fitri, kebutuhan beras masyarakat Tulungagung masih bisa terpenuhi.
