Ekonomi

Daging Ayam Susul Telur, Seminggu 3 Kali Ganti Harga

SANTOSO
  • Rabu, 24 Mei 2023 | 08:43
Salah satu pedagang ayam potong atau ayam pedaging di pasar Kota Blitar. (aziz/memo) (koran memo)

 

Blitar, SEJAHTERA.COPara emak-emak benar-benar lagi diuji kesabaran. Usai bawang merah Rp 42 ribu dan telur yang meroket, kini harga daging ayam ikut-ikutan naik.

Di sejumlah pasar di Kota Blitar harga daging ayam saat ini harganya sudah tembus Rp 38 ribu. Itu untuk ayam pedaging atau ayam sayur. Sementara daging ayam kampung lebih mahal lagi. Harga per kilogramnya bisa tembus Rp 45 ribu.

Baca Juga: Patroli Jalur Pansela, Antisipasi Balap Liar hingga Tindak Kejahatan

Itu pun tak semua penjual menjajakan. Karena para konsumen memilih ayam sayur karena harganya merogoh kocek dalam. "Iya harganya Rp 38 ribu untuk ayam pedaging," kata Suyanto, salah satu penjual daging ayam di Pasar Templek, Selasa (23/5).

Dia mengakui kenaikan kali ini benar-benar di luar prediksi. Bahkan hanya dalam waktu lima hari sudah tiga kali ganti harga. Pada awalnya atau seminggu lalu harga masih bertengger di angka Rp 30 ribu per kilogram. Tetapi empat hari ini naik menjadi Rp 38 ribu per kilogram.

Para penjual pun sempat kaget apa yang menjadi penyebab kenaikan. Bahkan para konsumen tambah kaget lagi melihat grafik kenaikan yang terus menerus berubah. "Ada yang memilih beli setengah kilogram saja. Harganya naik soalnya," katanya.

Baca Juga: Kelompok Ternak Lambu Sejahtera di Desa Tanggungan Jombang Berharap Penjualan Sapi Maksimal

Para penjual selama ini menjajakan ayam pedaging atau sayur dan ayam kampung. Sementara untuk ayam apkiran atau daging ayam petelur, tak menjual. Pasalnya para konsumen lebih sreg dengan ayam sayur atau ayam khusus pedaging. Dalam sehari rata-rata dirinya bisa menjual minimal 50 ekor ayam pedaging. "Daya beli naik turun," katanya.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya