Internasional, sejahtera.co - Majelis Umum Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) mengadopsi resolusi yang menyerukan Rusia memberikan kompensasi atas kerusakan yang timbul di Ukraina akibat perang.
Hampir 50 negara anggota PBB mendukung resolusi pembentukan mekanisme internasional kompensasi atas kerusakan, kehilangan dan cedera, serta daftar untuk mendokumentasikan bukti dan klaim.
Dikutip dari website resmi PBB, 94 negara dari 193 anggota majelis umum menyatakan dukungan, 14 menolak serta 73 lainnya abstain.
Pemungutan suara berlangsung pada Senin (14/11) pagi dilanjutkan dengan penjelasan atas keputusan para anggota Majelis Umum PBB pada sore harinya.
Ketika menyampaikan paparannya, Duta Besar Ukraina Sergiy Kyslytsyamenyitir sebuah ungkapan dari Alkitab bawa “tidak ada yang baru di bawah matahari†sebagai pijakan utama pidatonya.
Dia bersikeras bahwa Rusia harus bertanggung jawab atas pelanggaran hukum internasional.
“Tujuh puluh tujuh tahun yang lalu, Uni Soviet menuntut dan menerima reparasi, menyebutnya sebagai hak moral dari sebuah negara yang telah menderita perang dan pendudukan,†kata Kyslytsya dikutip dari laman resmi PBB.
“Hari ini, Rusia, yang mengklaim sebagai penerus tirani abad ke-20, melakukan segala yang bisa dilakukan untuk menghindari membayar harga untuk perang dan pendudukannya sendiri, mencoba menghindari pertanggungjawaban atas kejahatan yang dilakukannya,†imbuhnya.
Kyslytsya menunjukkan fakta bahwa Rusia juga mendukung pembentukan Komisi Kompensasi PBB (UNCC) pada tahun 1991 setelah invasi Irak dan pendudukan Kuwait.
