Kesehatan

Peternak Plemahan Kediri Perlu Waspada, PMK Bisa Serang Organ dalam Sapi

BURHAN
  • Kamis, 25 Mei 2023 | 15:40
Pemeriksaan rutin ternak oleh dokter hewan dkpp Kabupaten Kediri (bakti/memo) (Koran Memo)

Kediri, SEJAHTERA.CO - Sebanyak 3 ekor sapi yang mati milik warga di Desa Sidowarek, Kecamatan Plemahan disikapi Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri.

Dua ekor yang mati sudah dikubur dan satu ekor dilakukan pemeriksaan dan bedah bangkai. Hasilnya pada jantung sapi terdapat bercak yang disebut miokarditis dengan tanda spesifik 'tiger heart'.

Baca Juga: CJH Kabupaten Tulungagung Siap Berangkat ke Tanah Suci, Sebanyak 183 CJH Pilih Mundur

Sapi ini sebelumnya pernah terkena PMK kemudian sembuh. Setelah malas makan beberapa hari hingga daya tahan tubuh lemah dan kemudian mati.

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan (Keswan) DKPP Kabupaten Kediri, drh Yuni Ismhawati menyampaikan, pentingnya pengawasan sapi pasca sembuh.

“Penyakit mulut dan kuku(PMK) pada sapi yang belum terpapar memang menunjukkan gejala
klinis lepuh dengan mulut berlendir dan lidah seperti sariawan,” jelasnya.

Baca Juga: Menuju Kota Kreatif Dunia, Pemkab Gelar Ponorogo Creative Festival

Ditambahkan Yuni, untuk sapi pernah terpapar PMK kemudian terinfeksi lagi ada yang tidak tunjukkan gejala lepuh. Untuk ternak yang daya tahan tubuh lemah bisa terserang organ dalamnya, terutama jantung.

“Menurut keterangan peternak, sebelum sapinya mati tidak menunjukkan gejala yang khas pada sapi sakit. Hanya saja sapi sulit makan beberapa hari dan tubuh semakin lemah. Sebelumnya sapi terpapar PMK,” katanya.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya