Kriminal

Tawuran Diduga Antarpesilat, 12 Orang Luka, Delapan Motor Rusak

BURHAN
  • Minggu, 5 Maret 2023 | 21:19
ilustrasi (Burhan)


 
Ngawi, SEJAHTERA.CO - Tawuran diduga dilakukan antarkelompok pesilat terjadi di Ngawi. Aksi brutal tawuran itu disebut terjadi di Jalan Raya Ngawi-Cepu Dusun Ngandong Desa Karangtengah Prandon Kecamatan/Kabupaten Ngawi.

Aksi tawuran yang mengakibatkan tugu lambang salah satu perguruan silat rusak itu terekam dalam video. Video itu beredar viral di aplikasi percakapan WhatsApp.

"Betul, infonya ada insiden (tawuran) diduga dilakukan oleh oknum merusak tugu lambang perguruan silat," ujar Wakil Bupati Ngawi Dwi Riyanto Jatmiko dikonfirmasi wartawan, Minggu (5/3).

Baca Juga: Longsor Timpa Rumah Warga Desa Kalipang

Mas Antok, sapaan akrab Wakil Bupati Ngawi mengaku belum mengetahui secara detail bagaimana aksi tawuran yang videonya beredar di aplikasi percakapan WhatsApp itu terjadi.

Dia menduga terjadinya insiden tawuran itu terjadi akibat adanya gesekan antarpesilat. Sementara berkaitan dengan kejadian tawuran itu sendiri, informasi yang didapatkan, terjadi pada Minggu sekitar pukul 04.00 WIB.

"Saya belum tahu detailnya seperti apa. Ini saya mau kroscek dulu dengan Forkopimda, ya. Infonya kejadian jam 04.00 WIB tadi pagi," ujar Mas Antok, seperti dilansir dari detikJatim.

Baca Juga: Kenduri Durian di Wonosalam Jombang, Masyarakat Antusias Berebut 2.023 Buah Durian

Mengenai tawuran yang diduga terjadi antarkelompok pesilat di Ngawi, Kapolres Ngawi AKBP Dwiasi Wiyatputra membenarkan itu. Dia juga membenarkan insiden terjadi karena adanya gesekan antarpesilat. "Betul tapi detailnya nanti ya," ungkap Dwiasi.

Tawuran diduga antarkelompok pesilat itu mengakibatkan sejumlah orang luka. Insiden itu juga mengakibatkan sejumlah sepeda motor rusak. Ada sebanyak 12 orang yang mengalami luka akibat tawuran antarpesilat yang masih menjalani perawatan medis. 

Hal itu dibenarkan oleh perwakilan dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). "Korban luka ada 12 orang tapi yang dirawat hanya 5 orang di RS Widodo Ngawi," ujar Ketua Ranting PSHT Sukardi kepada wartawan di RS Widodo.

Baca Juga: Persik Kediri, Menang Berkat Taktik Melawan Arema FC

Menurut Sukardi, 5 dari 12 korban luka itu terkena luka lemparan batu saat insiden perusakan tugu lambang penguruan silat. 

Insiden yang terjadi sekitar pukul 04.00 WIB itu sempat terekam kamera dan viral di aplikasi percakapan WhatsApp. "Kejadian korban luka saat ada perusakan tugu lambang penguruan silat," katanya.

Tidak hanya itu, Sukardi juga yang menyebutkan bahwa tawuran yang diduga terjadi antarkelompok pesilat itu juga menyebabkan sejumlah sepeda motor rusak. “Setidaknya ada 8 sepeda motor yang rusak akibat kejadian itu," ujarnya.

Tidak hanya di Ngawi, aksi tawuran diduga antarpesilat juga terjadi di Nganjuk. Aksi saling lempar batu dalam tawuran itu juga terekam video dan beredar viral di aplikasi WhatsApp.

Baca Juga: Jambore Desa Wisata Kota Batu Diharapkan Dongkrak Perekonomian

"Betul itu kejadian tadi pagi di desa saya aksi tawuran lempar batu dari banyak orang dengan atribut pesilat," ujar Kepala Desa Nglundo Muhammad Anshori, Minggu (5/3/2023).

Aksi saling lempar batu itu, menurut Anshori terjadi di sekitar gapura masuk Desa Nglundo Kecamatan Sukomoro. Insiden terjadi setelah Subuh.

"Betul itu kejadian tadi pagi. Tadi itu aksi lempar batu sekitar waktu subuh (tawuran pesilat). Lemparan batu itu seperti hujan batu," kata Anshori.

Dia ceritakan bagaimana aksi tawuran antarpesilat yang diwarnai saling lempar batu itu berlangsung menegangkan. Aksi itu membuat warga wanita dan anak-anak ketakutan.

Anshori bersyukur para petugas TNI dan Polri segera bertindak untuk melerai para oknum yang terlibat tawuran. Sekitar pukul 06.30 WIB tawuran itu akhirnya mereda.

"Menegangkan membuat ketakutan para wanita saat aksi tawuran lempar batu. Alhamdulillah dapat di redakan petugas TNI Polri pukul 06.30 WIB," kata Anshori.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya