Kuliner

Madumongso Dipasarkan Hingga Pulau Bali

SEJAHTERA
  • Senin, 6 Februari 2023 | 00:00
Nurwati Djuni pengusaha home idustri Madumongso warga Desa Plaosan Wates menunjukkan produk madumongso produksinya yang diberi nama A & A. (Ist)

Kediri, SEJAHTERA.CO - Setiap Lebaran Idul Fitri jajanan yang ditemui di setiap rumah adalah Madumongso. Rasanya manis dan gurih membuat tamu yang berkunjung senang menikmatinya. Produk jajanan jadul Madumongso ini paling mudah dicari di setiap toko kue dan kuliner di berbagai wilayah Kabupaten Kediri.

Produk Madumongso yang sedang digemari masyarakat Kediri saat ini  produk madumongso merek A&A Tamtama dari Desa Plaosan Kecamatan Wates. Pemilik Home Industri ini adalah Nurwati Djuni dan memproduksi sejak 4 tahun lalu tepatnya di tahun 2019.

Tentunya Djuni di awal produksi dengan jumlah bahan yang terbatas dan proses pemasaran di sekitar Wates. Seiring dengan berkembangnya waktu dan selama empat tahun berproduksi, Madumongso Djuni mengembangkan sayap pemasaran.

Tidak saja dikenal di Kota atau Kabupaten Kediri namun kota-kota besar di Jawa Timur bahkan Bali. Swalayan besar dan supermarket hingga pusat oleh-oleh (POO) di Kota Kediri. Madumongso  produksi  Yuni  juga tersedia di supermarket, swalayan, dan POO Kabupaten Kediri. 

“Untuk tahun awal produksi hanya 10 kilogram dan saat ini sekali produksi mencapai 25 kilogram ketan hitam bahkan lebih. Kita menjualnya awal hanya di beberapa toko di wilayah Wates dan Pare saja. Pada akhirnya dengan tekat dan ketekunan produk madumongso kami berkebang,” jelasnya.

Ditambahkan Djuni, setelah Kota-Kota dan Kabupaten di Jawa Timur dan Bali mengenal madumongso ini, tahun ini dan tahun depan akan mengembangkan di Yogya dan Jawa Tengah. Bahan baku madumongso ini adalah Ketan Hitam, Ketan Putih, gula merah, dan santan kelapa.

Adapun proses produksinya  dengan memilih bahan baku ketan yang berkualitas A. Dilanjutkan proses peragian atau penapean selama dua hari dua malam untuk bahannya. Kemudian proses pembuatan dengan pencampuran semua bahan dan dimasak di wadah besar dengan api sedang terus menerus selama 5 jam.

“Dari waktu 5 jam proses pembuatan inilah sudah dihasilkan madumongso yang padat dan berkualitas dengan ras khasnya yang manis, gurih dan legit. Modumongso yang kita buat ini tanpa bahan pengawet ataupun pewarna dan bisa bertahan hingga 6 bulan,” jelasnya.

Djuni menyarankan agar bisa awet dan tahan lama bisa disimpan yang terlindung dan tidak terpapar sinar matahari langsung dan tidak kena debu. Djuni memberi nama Madumongso A&A Tamtama mengandung arti mendalam dalam hidupnya.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya