Trenggalek, SEJAHTERA.CO - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau berbagai program pemulihan habita laut di Pantai Mutiara dan Hutan Mangrove Cengkrong Trenggalek. Bersama Mochamad Nur Arifin Bupati Trenggalek, Khofifah berkeliling melihat rumah ikan, bukit terumbu karang hingga underwater restocking sembari menikmati ekowisata bahari dengan menaiki sebuah perahu nelayan.
Baca Juga: Perusak Kijing Nisan TPU Glondong Kelurahan Satreyan Ditetapkan Tersangka
“Ini adalah ekosistem tata ruang laut yang rangkaian prototype-nya kita coba di pantai Mutiara dan Prigi. Ini akan menjadi salah satu referensi bagaimana tata ruang biota laut dilakukan oleh Pemkab Trenggalek bersama Pemprov Jatim,” kata Khofifah saat di Kabupaten Trenggalek.
Khofifah mengatakan, pelestarian ekosistem laut dan pesisir merupakan salah satu dari usaha mewujudkan blue economy yang ditempuh Jatim. Pasalnya, kontribusi oksigen dunia bukan hanya berasal dari hutan tropis namun juga ekosistem pantai.
Baca Juga: Kerja Bakti, Warga Temukan Bom
“Kalau green economy itu adalah pembangunan yang ramah lingkungan sementara blue economy adalah pembangunan yang tidak menimbulkan limbah. Tadi kita melihat ada underwater restocking, rehabilitasi terumbu karang, rumah-rumah ikan dan seterusnya yang kesemuanya merupakan ekosistem laut yang harus kita jaga,” imbuhnya.
Setelah meninjau Pantai Mutiara, Khofifah beserta rombongan meninjau objek wisata di Cengkrong Prigi. Dia meninjau progres pelestarian ekosistem mangrove. Ia menyebut saat ini luasan mangrove di Jawa Timur 1.821 hektare.
Per hektare kira-kira 3.300 pohon sehingga total lebih tujuh juta pohon mangrove di Jawa Timur. Jumlah itu setara dengan 48 persen hutan mangrove se-Pulau Jawa.
Selain rehabilitasi mangrove, Khofifah mengatakan bahwa Pemprov Jatim juga melakukan rehabilitasi terumbu karang. Total rehabilitasi terumbu karang tahun 2019-2022 seluas 24,84 hektare.
