Tema itu mengandung arti menjadikan tradisi dan budaya sebagai pondasi dasar program pembangunan di Kabupaten Kediri.
Semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Pemkab Kediri didorong untuk saling kerja sama dalam pembangunan Kabupaten Kediri.
“Terlebih dengan adanya Bandara yang sebentar lagi beroperasi tentu SKPD juga berperan. Melalui moment Hari Jadi Kabupaten Kediri ini penguatan sinergi harus semakin terlihat fungsinya," jelasnya.
Baca Juga: Uang Baru Total Rp 5,1 Triliun Disiapkan KPwBI Kediri untuk Kebutuhan Hari Raya Idul Fitri
Di akhir acara, Mas Dhito memberikan kenangan kepada Forkompimda berupa petjut tiban, jaranan dan wayang krucil.
Benda-benda itu merupakan warisan budaya dan tradisi Kabupaten Kediri yang akhirnya memiiliki hak paten kekayaan intelektual Kabupaten Kediri
Mas Dhito juga memberikan kenangan hasil bumi Kabupaten Kediri ke Dodi Purwanto Ketua DPRD Kabupaten Kediri Dodi Purwanto.
Baca Juga: Razia Balap Liar dan Knalpot Brong, 7 Motor Diamankan Satlantas Polres Nganjuk
Untuk diketahui, air yang digunakan dalam ritual tersebut diambil dari tujuh mata air keramat yang ada di Kabupaten Kediri.
Diantaranya Sumber Bedug,Sumber Ubalan, mata air di Makam Gus Miek, Sumber Tirto Kamandanu, Sumber Kembangan, Sumber Drajad Surowono dan Sumber Sodetan Dawuhan Kali Harinjing.