Pemerintahan

Jumlah DAS Kritis Terus Meningkat, Rawan Bencana Alam Banjir dan Longsor

SEJAHTERA
  • Selasa, 16 Mei 2023 | 18:02
Direktur Kesiapsiagaan BNPB Pangarso Suryotomo membuka acara Sarasehan Hari Kesiapsiagaan Bencana bertajuk Ketangguhan Komunitas Daerah Aliran Sungai di Pendopo Kecamatan Karangbinangun, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Selasa (16/05/2023). (sejahtera)

 

LAMONGAN, SEJAHTERA.CO - Kementerian Lingkuhan Hidup dan Kehutanan (KLHK), menyebut jumlah daerah aliran sungai (DAS) yang mengalami kondisi kritis terus meningkat.

Dikutip dari laman resmi BNPB, tahun 1984 terdapat 22 DAS, kemudian meningkat menjadi 39 pada tahun 1992, tahun 1998 mencapai 62 DAS pada dan tahun 2020 mencapai 108 DAS.

Kondisi itu, bisa menjadi pemicu potensi bencana seperti banjir ketika hujan lebat, tanah longsor, erosi hingga kekeringan pada musim kemarau.

Baca Juga: Ini Arahan Presiden Joko Widodo kepada Pemda untuk Kendalikan Harga Kebutuhan Pokok

Hal itu disampaikan oleh Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pangarso Suryotomo.

Momentum Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) tahun 2023, menurutnya menjadi sarana untuk mengembalikan jati diri sungai sebagai sumber peradaban bangsa.

Sungai menjadi urat nadi peradaban selama ribuan tahun, upaya mereduksi dampak kerusakan DAS wajib menjadi tanggung jawab seluruh pihak dan keniscayaan,” ujar Pangarso ketika sambutan pada sarasehan HKB di Pendopo Kecamatan Karangbinangun, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, Selasa (16/05/2023).

Baca Juga: Ini Penyebab Partai Garuda tak Bisa Daftarkan Bacaleg Pemilu 2024 ke KPU Jombang

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya