Trenggalek, SEJAHTERA.CO - Meski memiliki banyak menemukan benda-benda purbakala, Kabupaten Trenggalek saat ini belum memiliki museum. Sehingga belum ada tempat penyimpanan khusus dan terpadu untuk temuan-temuan benda sejarah tersebut.
Benda sejarah yang ditemukan itu saat ini tersimpan di beberapa tempat.
Baca Juga: Pascakecelakaan, Menunggu Pembangunan Jalur Keselamatan Klemuk
“Ada yang disimpan di kantor dinas seperti di aula, dalam kantor, ada pula di tempat – tempat lainnya. Misalnya seperti temuan arca di Kamulan, saat ini masih tersimpan di balai desa setempat,” kata Sunyoto, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Trenggalek.
Belum adanya museum itu juga membuat pemerintah daerah belum dapat menyuguhkan secara langsung penemuan benda-benda purbakala itu kepada masyarakat dalam suatu wadah khusus. Padahal benda-benda purbakala itu memiliki daya tarik wisata dan edukasi sejarah.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Berakhir, Angka Keberangkatan PMI Meningkat
“Masyarakat tetap bisa melihat, namun di lokasi yang berbeda. Misalnya kalau Prasasti Kamulan di Joglo Kamulyan Pendopo, kalau misalnya Arca dari Situs Gondang di kantor sini dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Pemerintah berencana membangun museum untuk tempat penyimpanan terpadu penemuan benda-benda purbakala tersebut. Pasalnya banyak temuan benda purbakala di Bumi Menak Sopal. Seperti misalnya arca-arca, struktur batu bata kuno hingga pernak-pernik kerajaan lainnya.
Misalnya adalah penemuan lima arca seperti arca Mahakala hingga Agastya pada Situs Gondang yang pertama kali ditemukan 2018 silam. Menurut keterangan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah XI Jawa Timur diduga benda purbakala itu memiliki usia lebih tua ketimbang Majapahit, yakni era Mataram Kuno kisaran abad ke X.
.jpg)
