Batu, SEJAHTERA.CO - Selama tujuh tahun capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi parkir di Kota Batu tak pernah tembus target.
Padahal, Kota Batu merupakan Kota Wisata dan angka kunjungan wisata ke Kota Batu terus meningkat tiap tahunnya.
Baca Juga: Dampak Tanah Gerak, Warga Sambirejo Kecamatan Wonosalam Kabupaten Jombang Tak Bisa Tidur Nyenyak
Rata-rata, PAD dari sektor itu hanya berkisar di angka Rp 200 hingga Rp 300 juta dan baru naik pada 2021 mencapai Rp 524 juta. Berbanding jauh dengan target PAD setiap tahunnya.
Menurut data yang disampaikan Dinas Perhubungan Kota Batu, misal pada 2016, catatan retribusi parkir hanya tembus Rp 365 juta dari target Rp 996 juta. Lalu, pada 2018, capaian target dinaikkan menjadi Rp 2 miliar, namun capaiannya stagnan di angka sekitaran Rp 300 juta hingga 2020.
Sementara pada 2021, capaian retribusi meningkat hanya di angka Rp 524 juta dari target Rp 8,5 miliar dan terakhir pada 2022, capaiannya meningkat di Rp 1 miliar dengan target yang sama Rp 8,5 miliar. Meski meningkat, perbedaannya masih kentara jauh.
Baca Juga: Gaji-13 ASN Kabupaten Ponorogo Dipastikan Cair Bulan Juni
Hal itu terungkap dalam rapat dengar pendapat atau hearing Dishub Kota Batu dengan Komisi C DPRD Kota Batu pada Selasa (23/5) kemarin.
Wakil Ketua Komisi C, Didik Mahmud mengatakan melalui agenda hearing ini ingin mendengar sejumlah titik- titik parkir di Kota Batu apakah sudah terkelola dengan baik.
