Pemerintahan

Upaya Turunkan Angka Stunting, IKM Kota kediri Dapat Pelatihan Fortifikasi

SEJAHTERA
  • Sabtu, 24 Februari 2024 | 03:33
Pemkot Kediri memberikan pelatihan metode penambahan vitamin serta mineral tertentu ke dalam bahan pangan. (diskominfo)

Kediri, SEJAHTERA.CO - Berbagai upaya telah dilakukan Pemkot Kediri untuk menurunkan angka stunting di Kota Kediri, salah satunya melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri yang menggelar pelatihan Fortifikasi pengolahan pangan untuk para pelaku IKM yang mayoritas penjual jajanan yang ada di sekolah SD-SMP. Sebanyak 25 peserta mengikuti pelatihan yang dilaksanakan pada 20-21 Februari 2024 bertempat di kantor PKP - RI Kota Kediri.

Kepala Disperdagin Kota Kediri, Wahyu Kusuma Wardani dalam wawancaranya mengatakan fortifikasi merupakan salah satu metode penambahan vitamin serta mineral tertentu ke dalam bahan pangan.

“Secara umum gambarannya adalah penambahan bahan pangan di olahan masakan yang menyediakan pangan bergizi untuk masyarakat,” ungkapnya.

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Buka Kegiatan Kurasi Produk IKM Menuju Pameran Inacraft 2024

Dalam pelatihan tersebut, Disperdagin menggandeng Dinas Kesehatan Kota Kediri dan BPOM Kediri sebagai pemateri. Tak hanya menerima materi secara teori saja, peserta juga diberikan materi praktek pengolahan makanan yang mengandung fortifikasi atau bahan tambahan/pengkayaan nutrisi yang dilakukan oleh CV. Kajeye Food Malang.

“Keinginan peserta bukan hanya menerima teori saja tapi juga melakukan praktek langsung untuk mengetahui cara mengolah bahan tambahan pangan yang baik agar kandungan gizinya tidak hilang,” sambungnya.

Lebih lanjut Wahyu akan melakukan pengawasan secara berkala untuk mengetahui apakah para peserta melakukan sesuai dengan ilmu yang diberikan dalam pelatihan. Karena cara untuk meningkatkan gizi para siswa salah satunya lewat pembinaan kantin sekolah.

Baca Juga: Bantuan Modal Usaha DBHCHT Kota Kediri Digulirkan, Calon Penerima Disurvei

“Kedepan kami akan datangi satu per satu ke tempat mereka di sekolah untuk melihat apakah mereka sudah mempraktikkan ilmunya setelah pelatihan,” ujarnya.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya