Peristiwa

Tanah Retak Ponorogo Semakin Parah, Belasan KK Masih Tetap Bertahan

SANTOSO
  • Jumat, 31 Maret 2023 | 13:58
Kondisi salah satu rumah warga yang rusak dibagian dinding akibat tanah retak. (BPBD) (koran memo)

 

Ponorogo, SEJAHTERA.COBelasan rumah yang berada di Dukuh nguncup RT02 RW 02 Desa Bekiring, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo terdampak tanah retak akibat hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.

Kepala Badan Penanggulangqn Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Henry Indra Wardhana mengatakan peristiwa tanah retak tersebut sebenarnya telah terjadi sejak 2018. Namun, peristiwa tersebut kembali terjadi akibat tanah yang gambut akibat intensitas hujan yang tinggi.

Baca Juga: Jasad Bayi Penemuan di Warung Kosong Dimakamkan, Polisi Buru Pelaku Pembuangan

“Memang sudah ada sejak 2018 lalu, karena hujan intensitas tinggi tanah jadi gembur dan labil, ini kembali ada pergerakan tanah,” ungkap Henry saat dikonfirmasi wartawan.

Dari hasil observasi yang dilakukan tim BPBD Kabupaten Ponorogo menyebutkan bahwa terjadi penurunan serta pelebaran retakan tanah. Untuk penurunan tanah terjadi sekitar 30 sentimeter dan lebar retakan antara 5 hingga 10 sentimeter.

“Ada berapa rumah warga yang mengalami kerusakan dibagian dinding dan lantainya,” jelas Henry.

Salah satu yang mengalami kerusakan yakni milik Bejo dan Bilan yang rusak di bagian dinding serta keramik lantainya. Kendati demikian Henry menyebut bahwa para warga masih tetap bertahan di rumahnya masing-masing. 

Baca Juga: Mayat Bayi Ditemukan di Warung Kosong

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya