Peristiwa

Tanah Retak, Puluhan Warga Desa Bekiring Ponorogo Tinggal di Tenda Darurat

SANTOSO
  • Kamis, 25 Mei 2023 | 21:15
Para pengungsi lebih memilih tinggal di tenda darurat, karena kondisi rumahnya yang rusak. (Koran Memo)

Ponorogo, SEJAHTERA.CO - Meski puluhan KK yang terdampak tanah retak di Dusun Nguncup Desa Bekiring Kecamatan Pulung Kabupaten Ponorogo telah mengungsi di tenda darurat, namun kekhawatiran warga tentang ancaman longsor tidak bisa disembunyikan.

Baca Juga: Truk Kontainer Muat 100 Kilogram Sabu Tertangkap Petugas BNN di Nganjuk

Seperti yang diungkapkan salah satu pengungsi, Suparmi (53) dirinya telah meninggalkan rumah dan tinggal di pengungsian sejak dua bulan terakhir. Rumah miliknya dinyatakan tidak layak serta berpotensi roboh sewaktu waktu karena terdampak tanah retak.

"Tembok rumah sudah retak retak, sudah tidak layak, makanannya mengungsi sudah 2 bulan lalu," ujar Suparmi saat ditemui Koran Memo Grup di tenda darurat, Kamis (25/5).

Suparmi saat ini lebih memilih tinggal di tenda darurat, lantaran takut jika terjadi retakan susulan. Terlebih ketika di malam hari suara gemuruh tak jarang terdengar dari dalam retakan tanah.

Baca Juga: Indonesia Berpotensi Masuk Pasar Mobil Listrik Amerika Serikat

Pun sejumlah barang berharga dan perabotan rumahnya telah ia ungsikan ke tempat lebih aman. "Perasaan saya setiap hari tanah itu gerak, terus ada suara. Saya ya takut, rumah sudah saya kosongkan," tuturnya.

Dirinya berharap agar segera ada solusi terkait dirinya dan puluhan KK yang terdampak tanah retak. Ia bersama suaminya juga tidak keberatan jika nantinya harus direlokasi ke tempat yang lebih aman.

"Sementara ya di tenda dulu, sambil tunggu relokasi, kebutuhan makanan sudah tercukupi," tandasnya.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya