Peristiwa

Ada Papan Larangan Membalak, Warga Tetap Tebang Pohon Sumber Complang

SANTOSO
  • Senin, 19 Februari 2024 | 20:40
Ari Purnomo Adi saat menemukan adanya papan pemberitahuan larangan penebangan pohon di area Sumber Comblang. (Dea/memo)

Kediri, SEJAHTERA.CO - Menanggapi pemberitaan di sejumlah media terkait penebangan pohon di kawasan Sumber Complang yang terletak di Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri. Lurah bersama kepala dusun melakukan pertemuan dengan OPD terkait di Balai Desa Pranggang, Senin (19/2).

Baca Juga: Selesai Pemilu Harga Beras Turun, Pedagang Pasar Legi Ponorogo: SPHP Dihentikan

Saat kunjungan ke Sumber Complang, Perwakilan Komunitas Relawan Peduli Lingkungan Kabupaten Kediri, Ari Purnomo Adi melakukan pengecekan di lokasi menemukan adanya papan himbauan larangan penebangan pohon di area Sumber Complang beserta ketentuan pidana.

Akan tetapi tetap ada penebangan tanpa pemberitahuan kepada DLH Kabupaten Kediri dan pihak kelurahan mengakui jika belum ada komunikasi kepada DLH Kabupaten Kediri terkait penebangan pohon di Sumber Complang.

Baca Juga: Oknum Caleg Digerebek, Raih Suara Terbanyak di Dapil 2 Kabupaten Blitar

Kepala Desa Pranggang, M Romadhon mengaku tidak mengetahui terkait aturan tersebut. Kabid Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH) DLH Kabupaten Kediri, Ahmad Saifudin menjelaskan, DLH memberikan sanksi berupa reboisasi kembali dengan jumlah pohon yang ditanam 2 atau 3 kali lipat dari jumlah yang ditebang.

“Nanti kami sampaikan berapa banyak pohon yang harus dikonservasi,” ungkap Saifudin.

Ia berharap kegiatan pengembangan pariwisata tidak lagi merusak lingkungan, dan jika memang ingin dilakukan pemangkasan atau pohon tumbang pihak desa diharapkan melapor atau berkomunikasi dengan OPD terkait.

Baca Juga: Satu TPS di Desa Losari Kecamatan Ploso Bakal Coblosan Ulang, Ini Kata Bawaslu Jombang

Laporan terkait penebangan pohon bukan yang pertama, Saifudin menjelaskan, sudah banyak indikasi lainnya di sumber mata air yang ada di Kabupaten Kediri dan Saifudin yakin bahwa konflik serupa akan tetap ada.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya