Jombang, SEJAHTERA.CO - Para petani di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, pasca-Lebaran ini terancam merugi. Penyebabnya, harga jual padi atau gabah di tingkat petani mengalami penurunan drastis.
Baca Juga: Rayakan Lebaran Kupatan di Trenggalek, Arumi Bachsin : Bikin Kangen
Menurut pengakuan dari petani setempat, harga gabah kini berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 5.200 per kilogram. Tentu sangat jauh menurun dari harga sebelumnya yang bisa mencapai Rp 7.000 per kilogram.
Fuad, seorang petani di desa tersebut, mengatakan bahwa meski hasil panen tahun ini cukup memuaskan dan tanaman padi terbebas dari serangan hama, penurunan harga gabah sangat mempengaruhi pendapatan para petani.
Baca Juga: Sepuluh Balon Udara Siap Terbang di Tulungagung Diamankan
"Biaya produksi panen padi di dua hektar lahan saya mencapai Rp 20 juta. Dengan harga saat ini, kami hanya untung sedikit, jauh dari harapan," ujar Fuad, Senin (15/4/2024).
Saat panen raya, dua mesin combine yang dioperasikan di sawah milik Fuad dapat menghasilkan 15 ton gabah kering sawah. Namun, pendapatan yang diperoleh tidak sebanding dengan biaya yang telah dikeluarkan.
"Harga padi kering sawah biasanya lebih baik saat musim hujan, namun setelah Lebaran, harga gabah di tingkat petani cenderung menurun," tambahnya.
Untuk itu Fuad dan petani lainnya di Desa Gondang Manis berharap harga gabah akan kembali naik agar mereka dapat menghindari kerugian dan mendapatkan keuntungan yang lebih layak.