“Kami mengadakan kegiatan ini setiap tahun. Tujuannya adalah untuk mengedukasi para siswa tentang warisan leluhur, sehingga tradisi membuat ketupat di desa kami tidak hilang,” jelas Sri Murdiantini.
Selain pembuatan ketupat, acara tersebut juga diisi dengan halal bihalal yang dihadiri oleh 111 siswa, paguyuban wali murid, dan guru sekolah tersebut.
Baca Juga: Petani Padi Mengeluh, Harga Gabah Merosot Rp 4.600,- Perkilogram
“Kami berharap, melalui kegiatan seperti ini, anak-anak akan lebih mengenal dan menghargai budaya lokal mereka. Adalah penting bagi generasi muda untuk mewarisi dan melestarikan tradisi budaya seperti ini,” pungkas Sri Murdiantini.
Reporter : Taufiqur Rachman / Agung Pamungkas
Editor : Gimo Hadiwibowo