Trenggalek, SEJAHTERA.CO - PT Kereta Api Indonesia (KAI) tengah melakukan inventarisasi aset yang salah satunya berada di Bumi Menak Sopal.
Keberadaan aset itu tak lepas dari trem jalur kereta api lintas Tulungagung – Trenggalek yang dulunya pernah beroperasi.
Mengutip laman heritage.kai.id, daerah Trenggalek dulunya terdapat perlintasan kereta api yang dibangun oleh perusahaan kereta api negara, Staatssporwegen (SS). SS membangun trem di lintas Tulungagung-Trenggalek sepanjang 48 kilometer secara tiga tahap setelah sukses memulai pembangunan jaringan perkeretaapian pertamanya pada tahun 1875 di wilayah timur, dengan lintas awal Surabaya-Pasuruan sepanjang 63 kilometer yang diselesaikan pada 16 Mei 1878.
Kemudian dilanjutkan sampai ke Malang yang diselesaikan pada 1879. Pembangunan jalur kereta api itu merupakan jalur kereta api utama yang menghubungkan kota-kota besar untuk kepentingan ekonomi dan militer. Selain di perkotaan, SS juga membuka daerah pedalaman yang terisolasi guna kesejahteraan masyarakat sehingga pada 1905 SS mulai membangun jalur cabang dari lintas utama berupa trem. Salah satunya yang dulunya beroperasi di Trenggalek.
Baca Juga: Lima Komputer di Nganjuk Hangus Dilalap si Jago Merah
Untuk pembangunan trem yang diwilayah lintas Tulungagung -Trenggalek, pertama adalah dari Tulungagung – Campurdarat sepanjang 14 kilometer yang diselesaikan pada 15 Juli 1921. Kemudian trem Campurdarat – Trenggalek sepanjang 25 kilometer yang diselesaikan pada 1 Juli 1922 dan 3 Januari 1923 dengan tersambungnya jalur trem Trenggalek – Tugu sepanjang 9 kilometer. Ada perbedaan trem dengan kereta api, mulai dari ukuran gerbong dan lokomotif yang lebih kecil hingga jarak tempuh yang lebih dekat.
Selain trem, SS juga membangun tempat pemberhentian naik turun penumpang dan barang berupa stasiun dan halte. Dari Tulungagung, untuk wilayah Trenggalek yaitu Kedunglurah, Bendo, Ngetal, Ngepoh, Trenggalek, Nglongsor, Winong dan Tugu, dengan rute tiga kali perjalanan pulang pergi trem lintas Tulungagung – Trenggalek pada tahun 1926. Kemudian untuk Trenggalek – Tugu tercatat ada satu kali perjalanan pulang pergi dan kereta langsung Tulungagung – Tugu terdapat dua kali perjalanan.
Baca Juga: Hari Pertama Pencarian Korban Tenggelam di Trenggalek Nihil