Tulungagung, SEJAHTERA.CO - Tiga manuskrip kuno dengan tulisan huruf aksara jawa yang diyakini memiliki nilai sejarah tersimpan rapi di Kabupaten Tulungagung.
Sayangnya belum diketahui pasti tahun pembuatan manuskrip kuno tersebut, hanya saja satu dari tiga manuskrip kuno sudah berhasil diterjemahkan.
Baca Juga: KPP Pratama Catat Satu Desa di Ponorogo Nunggak Pajak, Ini Sanksinya
Arsiparis Muda, Dinas Perpustkaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Tulungagung, Silan mengatakan, satu manuskrip menggunakan media kertas dan dua manuskrip menggunakan media lembaran kayu.
Awalnya, satu manuskrip yang ditulis pada kertas merupakan peninggalan milik Keluarga Kanjengan (Keluarga Pringgokoesoemo). Sedangkan dua manuskrip sisanya ditemukan setelah Bupati Tulungagung meminta salah satu ruangan di Pendopo Tulungagung dibersihkan.
“Total ada tiga yang kami simpan, dimana kami meyakini ini merupakan manuskrip kuno yang memiliki nilai sejarah,” kata Silan, Rabu (11/10/2023).
Pada manuskrip kuno peninggalan Keluarga Kanjengan, Silan sempat meminta bantuan Perpustakaan Pusponegoro di Mangkunegaran untuk menerjemahkan isi manuskrip tersebut.
Setelah selesai diterjemahkan, manuskrip dengan tulisan Aksara Jawa kuno itu rupanya merupakan kitab dengan judul 'Makrifatul Bathin'.
Baca Juga: Pemkot Batu Terima PSU dari Tiga Pengembang Perumahan, Ini Nilai Asetnya