Wisata

Tradisi Lempar Kepala Kerbau ke Dam Bagong, Wujud Syukur Aliri Ratusan Hektare Sawah

SANTOSO
  • Jumat, 16 Juni 2023 | 20:45
Kegiatan upacara adat bersih Dam Bagong di Trenggalek (angga/memo) (Koran Memo)

Trenggalek, SEJAHTERA.CO - Petani bersama masyarakat di Kelurahan Ngantru, Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek menggelar tradisi lempar kepala kerbau di Dam Bagong, Jumat (16/6).

Kegiatan itu merupakan rangkaian tradisi upacara adat bersih Dam Bagong sebagai bentuk syukur atas keberadaan dam yang mengairi ratusan hektar sawah hingga pengendali banjir.

Baca Juga: Lima Kecamatan Kabupaten Tulungagung Rawan Kekeringan

Sebelum prosesi pelemparan kepala kerbau dalam kegiatan upacara adat yang digelar saban tahun, potongan kepala kerbau itu sebelumnya diarak keliling kampung hingga menuju makam sesepuh, Ki Ageng Menak Sopal yang disebut sebagai Pahlawan Tani oleh masyarakat.

Kemudian, warga bersama-sama berdoa di lokasi itu atau yang lazim disebut nyadran.

Kepala kerbau yang di lempar itu merupakan simbol dari pengorbanan sekaligus pengganti kepala gajah putih yang konon digunakan untuk syarat proses pembangunan dam.

Baca Juga: Jelang Laga Ujicoba Persik VS Madura United, Substitusi Pemain Tambah Jam Terbang

Dalam legenda yang diceritakan secara turun temurun dan dirangkum dari berbagai versi, saat membangun dam, Menak Sopal selalu mengalami kesulitan. Atas saran dari gurunya, ia pun diminta untuk mengorbankan seekor gajah putih.

Dalam legenda itu dikisahkan Ki Ageng Menak Sopal berhasil membangun dam tersebut. Dam Bagong itulah yang kini dimanfaatkan para petani untuk mengairi sawah dengan luas sekitar 800 hektar di wilayah Kecamatan Trenggalek dan Kecamatan Pogalan sehingga para petani tidak lagi kesulitan mendapatkan air untuk mengairi sawah di berbagai musim.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya