Ekonomi

Harga Kedelai Naik Hingga 4 Kali Dalam Dua Minggu, Ini Yang Dilakukan Pedagang Pengecer

SEJAHTERA
  • Jumat, 30 September 2022 | 00:00

Jombang, sejahtera.co - Kenaikan harga kedelai impor hingga tembus Rp 12.600 per kilogram ini tidak hanya dikeluhkan para produsen atau pembuat tahu dan tempe di kota santri.

Hal ini juga memaksa pedagang pengecer memutar otak mengatur strategi penjualan guna mengimbangi permintaan konsumen.

Salah satunya dilakukan oleh Tusan Kusuma (31) seseorang pedagang kedelai ecer yang berjualan di pinggir Jalan Raya Desa Bandung Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang.

Menurutnya, semenjak pertengahan bulan September hingga saat ini harga kedelai impor terus mengalami kenaikan.

"Selama 2 Minggu kemarin harga masih Rp 11.900, tapi secara perlahan harga kedelai disini sekarang sudah naik Rp 12.600 perkilogram," ungkap pedagang asal Desa Pandanwangi Kecamatan Diwek saat ditemui di lokasi usahanya, Jumat (30/9) siang.

Sebagai penjual ecer kedelai, dirinya untuk sementara ini masih belum bisa menaikkan harga kedelai.

"Kalau ada kenaikan seperti ini, pembeli lebih melakukan oplos (mencampur) kedelai. Yang biasa mengunakan satu jenis kedelai dan sekarang mereka menggunakan kedelai campuran, yang jelas harganya relatif murah," jelasnya.

Sedangkan untuk urusan stok kedelai, Tusan yang sebelumnya mengutamakan kedelai berkualitas bagus, kini juga mencari kualitas kedelai yang rendah.

"Sebab, adanya kenaikan harga kedelai impor tersebut, para pelanggan kalangan produsen tahu dan tempe mulai kembali memakai kedelai lokal yang relatif lebih murah diangka Rp 11 ribuan per kilogram," ujarnya.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya