Baca Juga: Dapat Kuota Tambahan Haji Reguler, Kemenag Usulkan Biaya Tambahan Rp 288 Miliar
Selama ini, bawang merah yang dijual di Blitar berasal dari berbagai daerah. Seperti Malang, Nganjuk, Ngawi, dan lain sebagainya. “Ada yang gagal panen juga. Cuacanya ekstrem,” katanya.
Buntut dari mahalnya bawang merah, para konsumen pun mengurangi pembelian. Jika biasanya membeli 1 kilogram, kini hanya setengah kilogram.
Indikasinya pedagang dalam sehari mampu menjual 2 kuintal kini hanya 30 kilogram saja. Ada pula pembeli yang memilih bawang goreng instan atau dalam bentuk jadi.
Baca Juga: Empat Nelayan di Jember Digulung Ombak, Dua Ditemukan, Dua Lainnya Dalam Pencarian
Selain praktis juga menyiasati mahalnya harga. “Kalau bawang goreng instan biasanya penjual bakso keliling dan rawon,” katanya.(ziz)
Editor: Dhita Septiadarma