Tulungagung, SEJAHTERA.CO - Beberapa titik wilayah pertanian di Kabupaten Tulungagung saat ini memerlukan tambahan sumur pompa untuk mengairi sawah atau lahan pertanian selama musim kemarau. Sayangnya, pengadaan sumur pompa tersebut harus mengandalkan bantuan dari pemerintah pusat, sehingga sulit untuk dilakukan.
Kepala Bidang Sarana, Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Tulungagung, Edi Purwo Santosa mengatakan, keberadaan sumur pompa pada lahan pertanian di Kabupaten Tulungagung hanya ada pada 24 titik saja. Hal itu berarti masih banyak lahan pertanian yang sangat menbutuhkan sumur pompa tersebut.
Tidak hanya itu, permasalahan juga terjadi lantaran adanya sumur pompa pada lahan pertanian yang sudah tidak lagi berfungsi maupun dioperasikan lantaran usianya yang sudah tua. Padahal, keberadaan sumur pompa tersebut untuk mengairi lahan sawah di Tulungagung yang terdampak kekeringan.
Baca Juga: Tandatangani Pakta Integritas, ASN Dispendik Kota Blitar Komitmen Netral
“Tahun ini ada tambahan bantuan sumur pompa, tetapi hanya satu unit saja, kalau secara keseluruhan hanya ada 24 sumur pompa di Tulungagung,” kata Edy Purwo Santoso, Kamis (26/10/2023).
Terkait kebutuhan sumur pompanya sendiri, jelas Edy, pada wilayah pertanian dengan sistem irigasi yang kurang bagus, tentu perlu pengadaan sumur pompa tersebut. Terlebih pada musim kemarau seperti ini, para petani akan sangat membutuhkan sumur pompa untuk mengairi lahan sawahnya.
Baca Juga: Rumah Pendiri Arema Dieksekusi, Juru Sita Dapat Perlawanan
Diketahui, lokasi lahan pertanian yang perlu sumur pompa diantaranya berada di Desa Samar dan Desa Segawe, Kecamatan Pagerwojo, kemudian Desa Kedoyo Kecamatan Sendang, sebagian wilayah di Kecamatan Pucanglaban, hingga lahan pertanian di Desa Sukoharjo dan Desa Singgit, Kecamatan Bandung.
