Kesehatan

Fokus Percepatan Penurunan Stunting, Pemerintah Kota Kediri Adakan Evaluasi dan Analisis Situasi

SEJAHTERA
  • Minggu, 11 Februari 2024 | 23:36
Pemerintah Kota Kediri mengadakan reviu kinerja dan analisis percepatan penurunan stunting. (protokol dan komunikasi pimpinan)

 

Kediri, SEJAHTERA.CO - Pemerintah Kota Kediri terus berupaya mempercepat tercapainya target prevalensi stunting nasional 14 persen pada tahun 2024 dan meningkatkan jumlah kelurahan new zero stunting di Kota Kediri.

Sebagai salah satu langkah mewujudkannya, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Kediri hari ini menggelar Evaluasi Kinerja Tahun 2023 dan Analisis Situasi untuk menetapkan Kelurahan Lokus Stunting tahun 2025 bersama beberapa OPD terkait.

Melalui kegiatan itu, Kepala Bappeda Kota Kediri Chevy Ning Suyudi mengatakan bahwa pihaknya bersama beberapa OPD Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) membahas pelaporan Aksi 8 Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting (PPS) yaitu Review Kinerja Tahunan sekaligus memulai pengisian Aksi 1 Konvergensi PPS yaitu Analisis Situasi tahun 2024.

Baca Juga: Cegah Penyebaran DBD Musim Hujan, Pemerintah Kota Kediri Sosialisasi di Jalan Protokol

Dikatakan oleh Chevy bahwa di tahun lalu, Pemkot Kediri berhasil memperoleh penghargaan penilaian kinerja TPPS terbaik ke 2 se-Jatim. Oleh sebab itu, di awal tahun ini pihaknya berupaya mempertahankan atau bahkan meningkatkan capaian tersebut dengan mempersiapkan pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi PPS sebaik mungkin.

“Pengisian 8 Aksi PPS melalui Web Monev Ditjen Bina Bangda ini mempunyai porsi yang cukup besar terhadap penilaian kinerja penanganan stunting, yaitu 30 persen, maka dari itu 8 Aksi PPS sudah mulai kita persiapkan agar kita dapat menentukan lokus yang tepat,” ungkapnya di salah satu hotel di Kota Kediri, Rabu (31/1).

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Dampingi Gubernur Jawa Timur Resmikan Asrama SMAN 5 Taruna Brawijaya

Lebih lanjut, dijelaskan oleh Chevy bahwa kegiatan ini akan menjadi penentu 10 kelurahan lokus stunting yang diarahkan menjadi fokus program intervensi stunting dan penerima Dana Alokasi Khusus (DAK), baik fisik maupun non fisik. “Disini kita akan memetakan dan menetapkan lokus-lokus yang akan menjadi sasaran kegiatan dan program DAK,”ujarnya.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya