Baca Juga: Kecelakaan Beruntun Jalan nasional Desa Cangkringngrandu Jombang Libatkan 2 Truk dan 1 Bus
Hanya saja, tidak semua seniman bisa menyelesaikan gambarnya dengan cepat. Pasalnya, beberapa peserta merasa butuh konsentrasi dan keheningan untuk bisa menyelesaikan gambarnya sesuai imajinasinya.
Hanya saja, masih ada beberapa peserta yang justru berhasil menggambar dalam waktu selama 1 jam. Diketahui, setiap masing-masing peserta menggambar gambar yang berbeda yang mana ada peserta yang menggambar ulang Tugu Reog Kendang namun dengan hiasan yang lebih menarik.
Ada pula peserta yang mengganti objek Reog Kendangnya menjadi objek lain seperti patung dwarapala dan lain-lain.
Baca Juga: Muhammad Farhan Alkatiri, Bacaleg DPD Nasdem Termuda di Kota Batu
“Sebenarnya tidak hanya Reog Kendang yang bisa menjadi ikon, banyak objek lain seperti Dwarapala yang mana patungnya banyak dijumpai di Tulungagung,” jelasnya.
Kritik terhadap Tugu Reog Kendang, ujar Benny, dilakukan lantaran para seniman penasaran apa yang melatar belakangi dibuatnya tugu yang berlokasi di pusat kota Tulungagung itu. Apakah pembuatan tugu tersebut dikarenakan Reog Kendang merupakan seni asli khas Tulungagung, sehingga dibuatlah tugu tersebut.
Padahal wujud Tugu Reog Kendang itu hanya terlihat layaknya tugu yang terdapat kendang di atasnya yang mana hal itu kurang mencerminkan Reog Kendang itu sendiri. Para seniman sendiri ingin diajak diskusi dalam hal pembuatan atau rekomendasi objek apa yang ingin dibuat pada tugu tersebut.
Baca Juga: Amankan Pilkades, Polres Probolinggo Kota Berangkatkan 1 Peleton BKO
“Kami tidak ingin ikut membangun proyek baru itu, tetapi kami hanya ingin setidaknya diajak diskusi objek apa yang pas untuk dipasang di tugu tersebut,” ujarnya.
