Batu, SEJAHTERA.CO - Pedagang pasar Induk Among Tani Kota Batu mengeluhkan tumpukan sampah yang tidak dikelola atau dibiarkan begitu saja di TPS sementara yang berada di belakang Pasar Induk Among Tani Kota Batu. Padahal pedagang sudah menaati aturan dengan memilah sampah sebelum dibuang ke TPS sementara.
Menanggapi adanya tumpukan sampah ini, Ketua Koordinator Zonasi Pasar Induk Among Tani Kota Batu, Didin Darianto mengatakan, sampai saat ini belum ada pengelolaan sampah di pasar induk Among tani.
“Terkait pengelolaan sampah di pasar Induk Among Tani Kota Batu sampai ini belum bisa diselesaikan dengan baik oleh pengelola, dalam hal ini UPT Pasar atau Diskoperindag. Sehingga sampai saat ini sampah milik pedagang masih tetap ditimbun di TPS sementara yang ada di belakang pasar,” jelasnya, Kamis (02/11).
Baca Juga: Mashudi Anggota Damkar Kota Kediri, Harus Bertaruh Nyawa Saat Tugas Pertama
Akibat dari sampah yang hanya ditimbun tersebut, membuat perkampungan yang berada di sekitar tempat penimbunan sampah protes. Pasalnya timbunan sampah itu menimbulkan bau tidak sedap.
“Saya mewakili pedagang pasar berharap ke OPD terkait untuk mengelola sampah tersebut. Apalagi sudah ada surat kesepakatan antara Diskoperindag dan DLH yang telah menyerahkan 30 tenaga kebersihan untuk mengelola sampah di Pasar Induk,” bebernya.
Baca Juga: Progres Mega Proyek Monumen Reyog Ponorogo Capai 30 Persen, Bupati: On The Track
Selain masalah sampah, Didin sapaan akrabnya, menyampaikan, pedagang mengeluhkan adanya beberapa orang pedagang yang menjual dagangan tidak sesuai dengan zonanya.
“Contoh ada yang menjual aksesori tapi di zona konveksi. Kemudian adanya yang jual plastik di zona pracangan, serta di zona peralatan dan jasa yang menjual minuman,” terangnya.