Pemerintahan

Sidak, Dinkes Kota Blitar Temukan Es Mutiara Mengandung Pewarna Tekstil

SANTOSO
  • Kamis, 14 Maret 2024 | 21:07
Petugas BPOM Kediri saat mengecek atau uji sampel makanan dan minuman di pasar takjil. (Aziz/SEJAHTERA.CO)

Blitar, SEJAHTERA.CO - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar bakal aktif sosialisasi ke pedagang takjil bahaya penggunaan pewarna. Ini dilakukan agar pembeli atau konsumen, utamanya selama puasa Ramadan, terjamin kesehatannya. 

Baca Juga: Dua Oknum Panwascam Dipanggil Bawaslu Tulungagung, Diduga Terlibat Skandal Pileg

 Sosialisasi itu menyusul  ditemukannya minuman yang diduga mengandung zat berbahaya berupa pewarna tekstil atau rodhamin. Zat itu ditemukan ketika BPOM sidak  ke pasar takjil di Kota Blitar dua hari lalu.

"Intinya kami akan lebih sosialisasi ke pedagang. Agar memperhatikan soal minuman yang hendak dijual. Harus aman," kata Kepala Dinkes Kota Blitar dr Dharma Setiawan, Kamis (14/3).

Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Zanariah Pimpin Rapat Evaluasi Perkembangan Kelurahan 2024

 Dia mengatakan setiap Ramadan para pedagang berburu rezeki dengan menjual makanan dan minuman di pasar takjil. Para pedagang berjualan di sejumlah lokasi. Termasuk di antaranya di Jalan Kenanga.

Dinkes sendiri menindaklanjuti dengan rutin sosialisasi bahkan menggandeng BPOM untuk sidak mamin. "Ini dilakukan untuk menjamin mamin yang dijual sehat," katanya.

Baca Juga: Berangkat Gunakan Sepeda, Pj Wali Kota Kediri Tanam Pohon di Gunung Klotok

 Sementara itu, Dinkes yang menggandeng Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kediri sidak mamin di pasar takjil pada Rabu (13/3). Hasilnya dari belasan mamin yang dicek, tiga di antaranya diduga mengandung zat rodhamin yang biasa digunakan pewarna tekstil.

Zat itu ditemukan di minuman warna. "Zat pewarna ini bisa berbahaya jika dikonsumsi. Bisa gangguan pencernaan," kata Dian Reni Agustina, Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Muda BPOM Kediri. 

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya