Citizen Journalist

Tradisi Ching Bing Ratusan Pemuda Tionghoa Datangi Makam Gus Dur

SANTOSO
  • Minggu, 25 Juni 2023 | 17:14
Tradisi Ching Bing yang dilakukan ratusan pemuda Tionghoa di pusara Gus Dur. (ist) (Koran Memo)

Jombang, SEJAHTERA.CO - Ratusan anak muda Tionghoa dari berbagai tempat di pulau Jawa, mendatangi makam Presiden ke 4 RI, KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di komplek pemakaman pesantren Tebuireng Jombang, Sabtu (24/5).

Baca Juga: Libur Panjang Iduladha, 15.165 Tiket KA Ludes Terjual

Kedatangan mereka ke pusara Gus Dur untuk melakukan Ching Bing, yang merupakan tradisi Tionghoa untuk menghormati leluhur dan tokoh yang dianggap berjasa.

"Gus Dur adalah sosok sangat penting bagi warga Tionghoa. Kami secara khusus membawa sinci Gus Dur dari klenteng kami di Semarang ke sini," tutur Harianto Halim tokoh Tionghoa dari Semarang, kepada awak media.

Sinci, lanjut Harianto, adalah papan arwah yang biasanya diletakkan di altar klenteng. "Hanya sosok terhormat yang diabadikan dalam bentuk sinci," sambungnya.

Baca Juga: Santri Putri Masuk PTN dengan Predikat Mahasiswa Termuda

Pengamatan di makam Tebuireng, sinci Gus Dur ditaruh di papan kayu, digotong empat orang dan diarak ratusan warga Tionghoa, sebelum akhirnya ditaruh di dekat pusara Gus Dur. Arak-arakan ini semakin meriah karena diiringi alunan alat musik yang biasa dimainkan bersama barongsai.

Ritual penghormatan arwah Gus Dur dilakukan dengan mengakomodasi kelompok lintas agama. Para tokoh dari Islam, Kristen, Katolik, Buddha dan Khong Hu Cu bergantian memimpin doa di tengah ratusan peziarah Islam yang hadir.

Baca Juga: Mantan Driver Ojol Sulap Limbah Bambu Jadi Beragam Kreasi Miniatur

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya