Citizen Journalist

Khomsatun, Ibu Rumah Tangga Memproduksi Sabun Alami Berbahan Rempah Yang Ramah Lingkungan

SANTOSO
  • Kamis, 18 Januari 2024 | 20:58
Khomsatun menunjukkan sabun alami berbahan dasar jahe, kunyit hingga daun kelor. (aziz/memo)

Blitar, SEJAHTERA.CO - Kreativitas ditunjukkan Khomsatun. Warga Jalan Citandui 26 Kelurahan Tanggung, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar membuat sabun unik. Unik karena berbahan dasar rempah-rempah dan buah-buah-buahan asli. Pemasarannya pun tembus ke Hongkong hingga Singapura.

Baca Juga: Menang Tipis 1-0, Peluang Persedikab Kurang Maksimal

Aroma wangi langsung menusuk hidung ketika menginjakkan kaki di pintu ruang tamu rumah bergaya minimalis. Ada yang beraroma kopi, susu hingga madu serta serai. Usut punya usut aroma wewangian itu bukan berasal dari parfum melainkan sabun alami rempah-rempah.

"Iya ini adalah sabun rempah-rempah. Masih dalam tahap pengeringan. Nanti kalau sudah kering tinggal dikemas," kata perempuan kelahiran 30 Juni 1977 ini. 

Baca Juga: Kurangi Angka Kecelakaan, Satlantas Polres Jombang Turun ke Jalan, Edukasi Keselamatan Berlalu Lintas

Ya, itulah Khomsatun produsen sabun rumahan. Ketika koran ini menyambangi rumahnya, sedang mengolah bahan-bahan dasar menggunakan alat pencampur atau mixer.  Perempuan berhijab ini sosok perempuan yang kreatif dan peduli lingkungan. Membuat sabun bahan alami menjadi satu cara untuk mengekspresikan jika dirinya suka dengan alam.

"Saya dari kecil memang suka alam. Makanya saya membuat sabun rempah ini. Ini juga bentuk kepedulian saya kepada lingkungan," kata perempuan penghobi lintas alam ini. 

Baca Juga: Mau Menikmati Suasana Jepang, Datanglah ke Kampung Sakura Desa Sidomulyo Kota Batu

 Khomsatun menjlentrehkan awal mula usahanya. Dia mengatakan usaha membuat sabun rempah itu dilakoni sejak 2020 lalu. Saat itu timbul niatnya membuat sabun peduli lingkungan karena selama ini banyak sabun yang cenderung berbahan kimia. Khawatirnya jika terlalu sering digunakan mempengaruhi lingkungan.

"Karena air limbahnya kan mengalir ke sungai dan meresap ke tanah. Dari situlah timbul niat untuk membuat sabun pro lingkungan," kata perempuan yang akrab disapa Mak Kom ini. 

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya