Citizen Journalist

Kisah Tim Penakluk Tantular, Dinaungi LPBI NU, Sering Dikira Tempat Jual Beli Reptil

SANTOSO
  • Senin, 29 April 2024 | 07:22
Salah satu tim tantular saat menunjukkan seekor ular piton yang dirawat. (istimewa)

 

Kediri, SEJAHTERA.CO - Hewan lebah atau dikenal dengan tawon dan hewan berbisa jenis ular bagi Tim Bantuan Penanganan Tawon dan Ular (Tantular) asal Desa Pule Kabupaten Kediri merupakan hal biasa. Pasalnya, mereka kerap kali dimintai tolong oleh warga untuk menangani dan mengevakuasi hewan tersebut.

Baca Juga: Syarat Macung Independen, KPU Kota Blitar: Harus Didukung 11.909 KTP

Penanganan ular dan tawon tentunya bukanlah pekerjaan yang mudah karena harus membutuhkan keahlian khusus. Sebab, hewan tersebut sangat membahayakan karena berbisa dan menyengat manusia.

Di rumah salah satu anggota tim bantuan penanganan tawon dan ular yakni Agus Mujiono, kandang ular berukuran kotak tersusun rapi di sebelah ruang tamu. 

Baca Juga: 3.000 Lampu Hemat Energi Dihibahkan Bagi MBR, Ini Kata Sekda Kota Blitar

Ada sekitar 20 ular yang ditempatkan di dalam rumah, tujuh diantaranya memiliki ukuran yang jumbo serta sisanya berukuran kecil dan sedang mulai dari yang tidak berbisa hingga memiliki racun mematikan.

Romelan, anggota Tim Tantular menceritakan bagaimana relawan sosial yang dinaungi LPBI NU itu terbentuk. Awalnya sering kali dimintai tolong oleh tetangganya untuk menangkap ular yang sedang masuk ke dalam rumah dan mengamankan sarang tawon (lebah) yang berbahaya.

Dari situlah, mereka yang sering berkecimpung disitu satu per satu saling bertemu hingga terbentuklah Tim Tantular tersebut. 

Baca Juga: Menuju Championship Series: Madura United, PSIS dan Dewa United Berebut Satu Slot Tersisa, Mana Yang Lolos?

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya