Citizen Journalist

Laily Sa'diyah, Pengusaha Dekorasi , Alat Dibeli Bertahap, Ramai atau Sepi Order Sudah Biasa

SANTOSO
  • Jumat, 19 April 2024 | 20:17
Laily dengan kesibukannya dalam bisnis jasa backdrop atau dekorasi. (agung/sejahtera.co)


Jombang, SEJAHTERA.CO - Pascalebaran nampaknya banyak warga terutama ummat muslim yang menggelar hajatan. Di musim lamaran dan pernikahan ini justru menjadi berkah bagi Laily Sa'diyah, pemilik usaha jasa dekorasi di Desa Gedangan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang.

Baca Juga: Anggaran Cupet, Perbaikan Jalan Hanya 4 Ruas, Ini Kata Kabid Bina Marga DPUPKP Ponorogo

Usaha milik perempuan 24 tahun ini banjir pesanan, bahkan peningkatannya dibandingkan bulan-bulan sebelumnya mencapai tiga kali lipat. Sehingga dari berkah musim hajatan pascalebaran ini, ia mampu meraup belasan juta rupiah dalam setiap minggunya.

"Alhamdulillah pascalebaran ini untuk pemesanan jasa dekorasi bisa meningkat cukup banyak. Peningkatannya sekitar 3 kali lipat mungkin ya dibanding bulan-bulan sebelumnya. Kalau omzet alhamdulilah meningkat juga sampai Rp 15 juta an dalam setiap minggunya sekarang," ujanya saat ditemui di kediamannya pada Jumat (19/4/2024).

Baca Juga: Calon Independen Pilkada, KPU Ponorogo: Wajib Kumpulkan 56.902 KTP

Di tempat tinggalnya, perempuan akrab disapa Laily ini sedang sibuk menata peralatan backdrop bersama karyawannya. Mulai dari menata hiasan warna-warni bunga, kursi hingga lampu lighting untuk penerangan dekorasinya.

Tak lama kemudian sejumlah peralatan dekorasi yang untuk lamaran itu diangkut ke kendaraan, katanya persiapan menuju salah satu pelanggannya. Berada di lokasi tujuan, ia bersama karyawannya langsung disibukkan menata dengan telaten dan cantik dekorasi lamaran.

Baca Juga: Banjir Trenggalek, Sebanyak 541 Rumah dan 1.948 Warga Terdampak

"Ya beginilah kesibukan saya sehari-hari di musim hajatan pascalebaran ini. Jadi dari lokasi satu ke lainnya, terkadang sehari itu bisa ada 2 hingga 3 lokasi pelanggan. Jadi memang banyak pesanan saat ini, soalnya mungkin abis lebaran ya dan tanggalnya bagus untuk acara-acara hajatan," katanya sembari menghias papan nama dekorasi lamaran.

Dibanding bulan-bulan sebelumnya, pesanan usaha yang digeluti Laily selama 4 tahun ini meningkat signifikan. Yang biasanya terdapat 4 hingga 5 pesanan dalam setiap minggunya, kini meningkat jadi 15 hingga 20 an pelanggan.

Baca Juga: Banjir Munjungan Trenggalek, Merusak Sekolah dan Murid Diliburkan

"Untuk harganya mulai dari Rp 200 ribu paling basic hingga paling tinggi Rp 1.200.000 untuk yang lamaran. Kalau dekorasi pernikahan mulai dari Rp 1.500.000 hingga Rp 2.500.000. Pelanggannya alhamdulilah sudah meluas, selain di Jombang ada di luar daerah seperti Mojokerto salah satunya," sebutnya.

Inspirasi Usaha Sejak Dini

Kesibukan Laily di usia 24 tahun ini nampaknya bisa jadi inspirasi memiliki usaha sejak dini, terutama bagi kaum perempuan. Diceritakannya, usaha tersebut bermulai dari sejak ia masih duduk di kursi perkuliahan sekitar 5 tahunan silam.

Baca Juga: PMK Merebak, Kabid Keswan Disnakeswan Tulungagung Catat 80 Ternak Sapi Terjangkit

"Jadi pas saya masih berstatus mahasiswi itu memang sering menyisakan uang jajan untuk tabungan. Meskipun dikit-dikit setelah menabung satu tahun alhamdulilah lumayan juga," katanya.

Usai kemudian wabah Covid-19 melanda. Dari sini Laily mengatakan, memanfaatkan waktu kosongnya dengan belajar menghias dekorasi lamaran dan pernikahan. Selain itu, ia juga membeli satu-persatu peralatan hiasan yang dibutuhkan.

Baca Juga: Hilang Kendali, Tabrak Pejalan Kaki, Perempuan Jombang Tewas di Lokasi

"Jadi belinya itu satu-persatu ya waktu itu, mulai dari bunga, kursi, lampu sederhana. Terus pas lengkap satu paket lengkap dekorasi lamaran, akhirnya saya coba mendokumentasikan hasilnya dan diposting di media sosial.

Tak disangka ternyata ada saudara yang pesan mulanya, akhirnya lambat laun banyak juga yang pesan sampai sekarang. Sehingga saat ini sudah punya sekitar 5 sampai 7 paket dekorasi lamaran dan nikahan," jelas Laily.

Baca Juga: Gunung Ruang Catat 1.439 Gempa Vulkanik Dalam, Radius Enam Kilometer Diminta Tak Ada Aktivitas

Kini, Laily menyebutkan sudah mampu meraup cuan ratusan ribu hingga jutaan dalam setia harinya. Jika dihitung dalam setiap minggunya di musim hajatan pascalebaran ini, ia sudah mampu meraup omzet Rp 15 juta.

"Intinya diawali dengan bismillah dan niat untuk berusaha dilanjutkan dengan doa dan Istiqomah, mungkin itu saja. Alhamdulillah namanya usaha terkadang normal, banjir pesanan dan kadang sepi, hal itu sudah biasa. Dan jangan lupa semangat serta cintai pekerjaannya, sehingga pas ada kendala atau rintangan apapun dengan mudah melaluinya," pungkasnya.

Reporter : Taufiqur Rachman / Agung Pamungkas

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya