Ekonomi

Operasi Pasar, Redam Dampak Penyesuaian Subsidi BBM

SEJAHTERA
  • Kamis, 15 September 2022 | 00:00

Kediri, sejahtera.co - Pemerintah Kota (Pemkot) Kediri bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menggelar operasi pasar, Rabu (14/9). Operasi pasar dilakukan untuk menanggulangi dampak pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM) kepada masyarakat.

“Operasi pasar ini untuk membantu masyarakat, sebagai dampak dari pengalihan subsidi BBM,” ujar Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri, Salim Darmawan.

Operasi pasar ini dilakukan di dua lokasi secara bersamaan, di halaman Masjid Assa’adah Banjaran dan Kelurahan Setonopande. Program ini menjual komoditas beras kepada masyarakat dengan harga yang lebih murah dari pasaran.

Salim juga mengatakan, dengan adanya program ini diharapkan daya beli masyarakat bisa terjaga. Rencananya, operasi pasar ini akan digelar sekali dalam satu minggu selama satu bulan. Setiap minggu akan ada dua titik yang menggelar operasi pasar ini dengan titik yang berbeda.

Untuk setiap titik pihaknya mengalokasikan 300 paket beras medium kemasan 5 kilogram dengan harga Rp 41.500. Setiap orang yang ingin membeli diminta menunjukkan identitas yang menyatakan berdomisili Kota Kediri dan dibatasi 1 paket saja. “Secara total, telah dialokasikan 12 ton beras untuk operasi pasar ini,” ungkpanya.

Ia menambahkan, program operasi pasar ini dilakukan secara terukur, sehingga tidak sampai mengganggu para pedagang. Karena apabila program ini dilakukan secara jorjoran juga menjadi tidak baik dan bisa membuat para pedagang kehilangan pembeli.

Lebih lanjut, pemilihan komoditas beras pada operasi pasar ini berdasarkan hasil pemantauan yang telah dilakukan terhadap berbagai harga komoditas di pasar. Setelah adanya pengalihan subsidi BBM, harga komoditas terpantau telah merangkak naik. 

“Kenaikan ini utamanya dirasakan oleh para pedagang makanan,” ujarnya.

Berdasarkan pemantauan yang dilakukan, selain beras juga ada beberapa komoditas yang telah menunjukkan kenaikan. Ini seperti pada bawang merah yang harga per kilonya di tingkat konsumen telah mencapai Rp 30.000 dari yang sebelumnya Rp 26.000.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya