Ekonomi

Diserang Burung Pipit, Petani Kecamatan Megaluh Jombang Terancam Gagal Panen

SANTOSO
  • Senin, 3 Juli 2023 | 19:38
Segala cara dilakukan petani untuk menanggulangi serangan burung pipit pada tanaman padi mereka. Baik memasang jaring maupun ompyang. (Koran Memo) (Koran Memo)

Jombang, SEJAHTERA.CO - Petani di Desa Turipinggir Kecamatan Megaluh Kabupaten Jombang, dilanda rasa khawatir akhir-akhir ini. Itu lantaran banyaknya burung pipit yang menyerang tanaman padi petani menjelang panen.

Sedikitnya ada 5 hektare tanaman padi yang diserang hama burung pipit.

Baca Juga: Minta Payung Hukum, Ratusan Penambang Pasir Geruduk Pemkab Kediri

Seperti pada hari Senin (3/7), para petani padi sedang menjaga tanaman padi di sawahnya. Tak jarang mereka juga menggerak-gerakkan tali rafia yang tersambung pada rangkaian kaleng-kaleng bekas, sehingga memunculkan bebunyian.

Ada pula yang mengunakan jaring untuk menjebak burung pipit yang hinggap dan makan padi petani. Berbagai macam cara itu dilakukan petani untuk menanggulangi serangan hama burung pipit tersebut.

Ditemui di lokasi, Muslimin (40) gapoktan setempat mengatakan, sebelumnya tanaman terserang berbagai hama. Seperti wereng, tikus dan sundep, namun telah teratasi. Nah saat ini, serangan datang dari burung pipit.

Baca Juga: Persik Kediri VS Borneo FC, Macan Putih Harus Puas Berbagi Angka

"Burung pipit menyerang tanaman padi sejak umur 70 hari. Ada juga yang gagal panen karena masifnya serangan hama tersebut," ungkapnya.

Muslimin menambahkan, bagi petani di Desa Turipinggir yang memiliki dana lebih, memilih memakai jaring untuk menjebak burung pipit. Sedangkan yang tidak, memilih memasang ompyang  kemudian ditarik ditunggu di sawahnya supaya burung tidak memakan tanaman padi, lantaran ompyang mengeluarkan bunyi-bunyian saat digerakkan.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya