Ekonomi

Diserang Hama, Omzet Petani Sayur Hidroponik di Jombang Turun

SANTOSO
  • Minggu, 18 Februari 2024 | 21:11
Muhammad Rokhim, dengan aneka sayuran hidroponik miliknya. (istimewa)


Jombang, SEJAHTERA.CO - Musim hujan yang melanda membuat para petani sayur hidroponik di Dusun Plosokendal, Desa Plosogeneng, Kecamatan Jombang, merasa gelisah.

Baca Juga: Sirekap Tak Beri Akses Pengeditan PPWP, Ini Penjelasan KPU Kota Kediri

Ini setelah aneka tanaman hidroponik mereka diserang oleh hama seperti belalang, ulat, dan kumbang. Akibatnya, omzet petani turun hingga 20 persen.

Salah satunya dialami Muhammad Rokhim, seorang petani aneka sayuran hidroponik,Minggu (18/2/2024).

Ia menuturkan jika pada musim hujan, tanaman miliknya banyak diserang hama. Tidak hanya sawi dia juga menanam kangkung serta selada.

Baca Juga: Deadline Kurang Lima Hari, Ratusan CJH Belum Lunasi BBIH, Ini Kata Kasi PHU Kemenag Kabupaten Blitar

"Dua tahun lalu saya mulai beralih usaha dengan menanam sayuran hidroponik. Namun, musim hujan ini, tanaman saya diserang hama," ujar Rokhim.

Serangan tidak merusak tanaman miliknya. Namun, serangan tersebut membuat omzetnya menurun hingga 20 persen. Untuk mengatasi serangan hama, Rokhim rutin melakukan perawatan penyemprotan agar hama
"Omzet perbulan biasanya mencapai Rp 4 juta, namun akibat serangan hama musim hujan ini, omzet menurun," tambahnya.

Baca Juga: Harga Cabai Rawit di Pasar Pagotan Madiun Tembus Rp 75 Ribu, Pedagang dan Konsumen Mengeluh

Diakuinya, permintaan untuk tanaman sayur hidroponiknya cukup tinggi. Tanaman sawi hidroponiknya dipanen setiap minggu hingga dua kali dan dikirim ke sejumlah supermarket di Jawa Timur, termasuk Mojokerto dan Surabaya.

"Para petani hidroponik berharap agar serangan hama dapat diatasi agar kembali normal dan omzet meningkat seperti biasa," pungkasnya.

Reporter : Taufiqur Rachman / Agung Pamungkas

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya