Gaya Hidup

Kenali Keberagaman! Memahami Ritual dan Upacara yang Dilakukan Saat Hari Raya Kuningan

Admin AMS
  • Rabu, 2 Agustus 2023 | 06:00
Ilustrasi upacara ritual saat Hari Raya Kuningan (pixabay)

SEJAHTERA.CO - Hari Raya Kuningan adalah hari perayaan penting bagi masyarakat Hindu di Indonesia, khususnya di Pulau Bali.

Perayaan Hari Raya Kuningan ini dilakukan setiap enam bulan sekali, tepatnya setelah sepuluh hari penuh perayaan Galungan.

Hari Raya Kuningan memiliki makna penting dalam ajaran Hindu karena dipercaya sebagai hari ketika roh leluhur yang telah meninggal kembali ke dunia untuk mengunjungi keluarganya.

Oleh karena itu, Hari Raya Kuningan menjadi momen yang menandai kembalinya roh leluhur dan kultus kepada para leluhur dilakukan.

Baca Juga: Tips dan Trik Menginspirasi Diri Sendiri agar Berpartisipasi dalam Lomba 17 Agustus

Salah satu ritual yang dilakukan dalam perayaan ini adalah menyiapkan sesajen. Ini adalah tumpeng berbentuk piramida dari nasi kuning yang disusun di atas piring atau tampah yang dihiasi dengan berbagai macam makanan, buah-buahan, bunga, dan dupa.

Sesajen ini dipercaya sebagai tanda ucapan terima kasih dan penghormatan kepada roh leluhur.

Hari raya ini juga ditandai dengan pelaksanaan upacara melasti di pura atau candi sebagai bagian dari persiapan menjelang diadakannya perayaan.

Melasti adalah prosesi spiritual di mana masyarakat Hindu melakukan penyucian diri dan benda-benda suci dengan membawa pralingga, yaitu replika dari dewa yang dianggap patung paling sakral di pura.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya

google.com, pub-7374933357971941, DIRECT, f08c47fec0942fa0