INSPIRASI

Manfaatkan Rumen Kambing dan Limbah Sekitar Rumah untuk Pupuk Organik Cair

SEJAHTERA
  • Kamis, 8 Desember 2022 | 00:00
Seorang petani tengah melintas di area permukiman sawah (angga/memo)

Trenggalek, sejahtera.co - Harga pupuk dan pestisida yang mahal membuat sejumlah kalangan petani di Kabupaten Trenggalek memilih memanfaatkan pupuk organik cair dari bahan rumen atau isi perut kambing yang difermentasi dengan limbah di sekitar rumah sebagai alternatif. 

Selain lebih murah dan bisa dibuat dengan mudah, pemanfaatan pupuk organik cair itu juga dinilai ramah lingkungan.

“Ada perubahan signifikan yang dirasakan para petani. Yang pertama, bisa menekan biaya produksi, karena pupuk dan pestisida buat sendiri lebih murah. Kemudian harga hasil produksi juga meningkat, nilai tawarnya lebih tinggi karena dianggap lebih sehat,” kata Penyuluh Pertanian Desa Wonoanti Kecamatan Gandusari, Hermawan Jatmiko, Kamis (8/12).

Untuk membuat pupuk organik cair itu juga cukup mudah. Pertama rumen kambing ditempatkan dalam sebuah wadah gentong untuk difermentasi dengan limbah sekitar rumah, seperti limbah organik. 

Setelah menjadi dekomposer, macam-macam produk turunannya itu bisa dibuat untuk pupuk organik cair maupun pestisida nabati sebagai pengendali penyakit.

“Ini bisa menjawab tantangan saat harga pupuk dan pestisida mahal. Sebenarnya petani bisa membuat pupuk dan pestisida organik sendiri di rumah. Namun untuk sementara ini masih ditingkat kelompok tani dan Gapoktan. Padahal lebih murah. Biasanya petani membeli sarana produksi Rp 60 ribu untuk 1 liter. Ini kebalikannya, uang Rp 60 ribu bisa buat sarana produksi 100 liter,” imbuhnya.

Namun dalam praktik menggunakan pupuk organik cair dan pestisida nabati sebagai pengganti bahan kimia itu butuh kesinambungan. Sebab pada prinsipnya pupuk cair dari rumen kambing itu ditujukan untuk memenuhi mikro organisme tanah dengan memperbaiki sifat biologi tanah yang berpengaruh terhadap tingkat kesuburan.

“Arahnya kita berbenah tanah dulu. Karena kondisi tanah saat ini akibat banyaknya pestisida (kimia) yang masuk, kemudian pupuk (kimia) yang masuk mengakibatkan mikroorganisme tanah berkurang sehingga sifat biologi tanah jadi kurang bagus,” pungkasnya.

Pemanfaatan rumen kambing dan limbah organik sekitar rumah yang disebut sebagai Inovasi Gentong Organik Aktualisasi Petani Maju (Gentho si Tama) dari Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek itu sudah tersebar dan diterapkan di 40 titik kelompok tani pada tahun 2021. 

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya