“Kasunya memang naik dua kali lipat, tetapi pengendalian kasusnya juga baik karena 90 persen sapi yang terpapar LSD sudah sembuh setelah dilakukan penanganan yang tepat,” ungkapnya.
Disinggung terkait penanganan LSD, jelas Tutus, setelah menerima laporan dari peternak terkait kasus LSD, pihaknya melalui masing-masing petugas keswan memberikan pelayanan berupa pemberian obat-obatan secara gratis. Diketahui, pengobatannya dilakukan selama dua sampai tiga kali yang dilakukan selama dua minggu.
Secara teknis, hewan ternak yang terpapar LSD akan diberikan antibiotik untuk membersihkan dan merawat luka akibat LSD. Kemudian, dinas juga memberikan vitamin untuk meningkatkan kekebalan tubuh hewan ternak.
Baca Juga: Sejumlah OPD Pemerintah Kota Batu Nunggak BPJS
Selain itu, pihaknya juga sudah mendapatkan dropping vaksin LSD sebanyak 700 dosis. “Vaksinasi kami fokuskan untuk ternak yang belum terpapar LSD, semuanya sudah disuntikkan, prioritas untuk sapi perah dulu,” pungkasnya.
Editor: Dhita Septiadarma
Reporter : Mochammad Sholeh Sirri
