Kesehatan

Sulitnya Menangani Antraks, Vaksinasi Bisa Berlangsung 2 Tahun

SANTOSO
  • Rabu, 12 Juli 2023 | 20:34
Petugas saat memeriksa kesehatan hewan ternak (angga/memo) (Koran Memo)

Trenggalek, SEJAHTERA.CO - Kabupaten Trenggalek pernah menjadi wabah antraks pada 2017 lalu. Butuh waktu lawa untuk membersihkan wabah tersebut agar tidak menular pada hewan ternak dan manusia.

Baca Juga: Hama Tikus Serang 5,5 Hektare Lahan Pertanian di Kabupaten Tulungagung

Untuk itu saat ini Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Trenggalek mengantisipasi kasus antraks yang tengah mewabah di Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta.

Langkah antisipatif itu salah satunya adalah melarang pembelian hewan dari daerah endemis untuk mengantisipasi potensi penularan.

Kepala Disnak Trenggalek, Joko Susanto mengatakan, larangan pembelian hewan dari daerah endemis itu dilakukan untuk mengantisipasi agar kejadian pada 2017 lalu tidak terulang. Pasalnya berkaca pada kasus terakhir antraks itu, penularan ditengarai dari pembelian hewan ternak dari luar daerah yang saat itu mewabah.

Baca Juga: Lupakan Kekalahan, Persik Kediri Perbaiki Semua Lini

“Untuk penularannya bisa dari rumput yang mengandung spora antraks yang termakan ternak ataupun air minum yang tercemar antraks,” kata Joko.

Antisipasi dini itu dilakukan mengingat tingkat penyembuhan hewan terpapar antraks yang begitu sulit. Meskipun sulit disembuhkan, Joko menyebut ada vaksin antraks yang bisa meminimalkan paparan kasus di suatu daerah.

“Berkaca dari peristiwa yang pernah terjadi di Trenggalek, dulu 2017 lalu pas ada kejadian radius kilometer sudah kita lakukan vaksinasi antraks selama dua tahun berturut-turut,” imbuhnya.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya