Kesehatan

Sejak 2023, Dinkes Kota Batu Catat 56 Kasus DBD, Terbanyak Kecamatan Batu dengan 28 Kasus

SANTOSO
  • Kamis, 13 Juli 2023 | 08:50
Kader Jumantik memantau penampungan air dan pemberian bubuk Abate di rumah warga di Kota Batu .(Arief/memo) (koran memo)

Batu, SEJAHTERA.CO - Dinkes Kota Batu gencar melalukan berbagai upaya pencegahan untuk menekan lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) pada tahun ini. Terlebih saat ini menginjak peralihan ke musim kemarau.

Baca Juga: Pindah Partai, 2 Anggota DPRD Kota Batu di P

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Batu, dr Susana Indahwati mengatakan, meskipun saat ini memasuki awal kemarau, namun terkadang masih disertai hujan yang menciptakan genangan air.

Hal ini bisa memicu berkembangbiaknya nyamuk yang dapat menyebabkan penularan penyakit seperti demam berdarah atau demam chikungunya.

“Masyarakat harus waspada dan menghindari genangan air, menggunakan kelambu atau insektisida untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk, dan memastikan area sekitar rumah bebas dari tempat pembiakan nyamuk,” ujar Susana, Rabu (12/7).

Baca Juga: Optimistis Stunting di Bawah 14 Persen pada 2024, Kang Marhaen Libatkan Lintas Sektoral

Dalam catatan Dinkes Kota Batu bahwa angka penderita demam berdarah di tahun lalu cukup tinggi di kota ini. Tercatat penderita mulai Demam Dengue (DD), Demam Berdarah Dengue (DBD), dan Dengue Syok Syndrome (DSS) di tahun 2022 lalu mencapai 416 kasus.

Rinciannya, DBD 155 kasus, DSS 7 kasus, dan DD 254 kasus. Dan dari jumlah tersebut 2 penderita di antaranya meninggal dunia (MD).

Dan di tahun ini dinkes berupaya meminimalisir kasus DBD dengan meningkatkan koordinasi dengan Contact Person Rumah Sakit (RS). Dengan demikian data kasus DBD maupun DD dan DSS dapat segera disampaikan ke Dinas Kesehatan untuk selanjutkan dilakukan PE sebagai upaya memutus rantai penyebaran kasus.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Terkait

Berita Lainnya