SEJAHTERA.CO - Perlu diketahui, rasa pedas adalah sensasi yang dikenal oleh banyak pecinta kuliner di seluruh dunia.
Sensasi pedas ini, yang sering kali diikuti oleh rasa panas yang menggigit, berasal dari senyawa kapsaisin yang terkandung dalam cabai.
Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan mekanisme dibalik rasa pedas dan sensasi panas yang terjadi dalam tubuh.
1. Kapsaisin dan Reseptor Panas:
Kapsaisin adalah senyawa kimia yang memberikan rasa pedas pada cabai. Ketika mengonsumsi pedas yang mengandung kapsaisin, senyawa ini berinteraksi dengan reseptor panas tertentu yang disebut TRPV1 (Transient Receptor Potential Vanilloid 1).
Baca Juga: Tes CPNS dan CP3K, Sejumlah Peserta Bawa “Jimat”
Dimana reseptor ini terletak di sel-sel saraf dan berfungsi sebagai pengindera panas dalam tubuh.
2. Aktivasi Reseptor Panas:
Ketika kapsaisin berikatan dengan TRPV1, respon ketidaknyamanan terjadi. Reseptor panas diaktivasi, menyebabkan neuron atau sel saraf mengirimkan sinyal ke otak bahwa suhu tubuh meningkat.
Inilah yang menyebabkan sensasi panas yang intens saat Anda mengonsumsi makanan pedas.
3. Respons Tubuh terhadap Panas:
Setelah reseptor panas diaktivasi, tubuh mencoba untuk mengatasi sensasi panas. Salah satu respons tubuh yang umum adalah produksi keringat.