SEJAHTERA.CO - Terjadinya perubahan iklim merupakan tantangan global yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan di Bumi, termasuk pertanian dan pertumbuhan organisme.
Dimana jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah salah satu organisme yang menghadapi dampak perubahan iklim.
Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan bagaimana jamur tiram dapat bertahan dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin kompleks.
1. Fleksibilitas dalam Suhu dan Kelembaban:
Jamur tiram adalah organisme yang memiliki toleransi terhadap variasi suhu dan kelembaban.
Baca Juga: Tes CPNS dan CP3K, Sejumlah Peserta Bawa “Jimat”
Ini memungkinkan mereka untuk tumbuh dan berkembang dalam berbagai kondisi iklim. Mereka dapat tumbuh pada suhu yang bervariasi, dari sekitar 10°C hingga 30°C, dan mengatasi fluktuasi kelembaban di lingkungan mereka.
2. Pertumbuhan dalam Ruangan:
Budidaya jamur tiram sering dilakukan dalam ruangan, yang memungkinkan pengendalian iklim yang lebih baik.
Dengan memelihara lingkungan budidaya yang tepat, seperti suhu dan kelembaban yang konstan, petani jamur tiram dapat mengurangi dampak perubahan pada hasil panen mereka.
3. Substrat yang Ramah Lingkungan:
Budidaya jamur tiram sering menggunakan substrat yang berasal dari limbah organik, seperti jerami atau serbuk kayu.
