Blitar, sejahtera.co - Kedatangan pesawat tempur di kompleks Museum PETA tinggal menghitung hari. Saat ini Pemkot Blitar tengah menyiapkan landasan dasar pesawat.Â
Sesuai dengan rencana, pesawat bantuan dari TNI AU itu akan ditempatkan di sisi timur monumen PETA. Karena di lokasi itu lahannya luas dan cukup untuk menampung pesawat yang nantinya menghadap ke utara.
"Begitu landasannya sudah selesai dibangun, nantinya pesawat akan didatangkan langsung," kata Wali Kota Blitar Santoso, Jumat (11/11).
Dia mengatakan sesuai dengan hasil koordinasi dengan TNI AU, jenis pesawat yang nantinya akan menambah koleksi museum adalah F-86 Sabre. Pesawat ini adalah pesawat tempur latih yang digunakan untuk melatih penerbang.
Kali terakhir pesawat dioperasikan di Lapangan Udara Iswahyudi di Madiun. Tetapi saat ini masih dipermak di Lapangan Udara Abdulrachman Saleh di Malang. "Mudah-mudahan nantinya proses kedatangan tanpa kendala. Begitu landasan selesai, nanti tinggal menunggu pesawatnya," katanya.
Santoso mengatakan dengan bakal datangnya pesawat itu koleksi Museum PETA bertambah. Sebelumnya sudah ada dua mesin tempur bantuan dari TNI AL. Dua alat perang itu meriam dan tank yang kini sudah mejeng di sebelah barat monumen PETA.
Bahkan nantinya koleksi museum bakal bertambah lagi begitu sekolah yang berada di belakang monumen sudah dipindah semuanya. Seperti koleksi senapan dan foto-foto dokumentasi tentara PETA dulu.
"Dengan adanya Museum PETA tentu akan menjadi destinasi wisata baru di Kota Blitar. Kota Blitar juga terkenal dengan Sudhanco Supriyadi, tokoh tentara PETA," ujarnya.
Di lain pihak, Kepala Dinas Potensi Dirgantara Lanud Abdulrachman Saleh Malang, Kolonel Tek Chaeruman mengatakan regulasi pesawat tempur nantinya adalah pinjam pakai.
