Pemerintahan

Puluhan Buruh di Jombang Turun ke Jalan, Pertanyakan 80 Ribu Lapangan Kerja

  • Rabu, 10 Mei 2023 | 20:17
Aksi buruh depan Kantor Unit Pelaksana Teknis Balai Latihan Kerja (UPT BLK) Kabupaten Jombang. (taufiqur/memo) (Koran Memo)

Jombang, SEJAHTERA.CO - Massa aksi buruh dari Konfederasi Serikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumusi) Kabupaten Jombang mulai menggelar demonstrasi di depan Kantor Unit Pelaksana Teknis Balai Latihan Kerja (UPT BLK) Kabupaten Jombang, Rabu (10/5).

Baca Juga: Dengan Produksi 165.370 Ton Lebih Tiap Tahun, Festival Nanas Kabupaten Kediri Mendatang Harus Lebih Akbar

Berbagi tulisan dan poster dibawa pada aksi tersebut. Pada aksi buruh meminta janji visi misi Bupati dan Wakil Bupati Jombang tentang menyiapkan puluhan ribu lapangan kerja. Tetapi sampai sekarang belum terealisasi, dan masih banyak warga di kota santri yang menganggur tidak punya pekerjaan.

“Kami menagih janji Jombang tentang 80 ribu lapangan kerja, hanya bohong. Padahal di visi dan misi Bupati Jombang yang tertuang di  ketenagakerjaan dan lapangan kerja sampai sekarang tidak ada sebanyak itu dan semua bohong,” tegas Ketua DPC F-Saburmusi Kabupaten Jombang, Lutfi Utomo disela-sela aksi tersebut.

“Kami di Sarbumusi sekarang sudah mendampingi 700 lebih kasus buruh yang rata-rata terkena PHK sepihak oleh perusahaan, melihat ini dimana ribuan lapangan kerja,” sambungnya.

Lutfi menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Jombang dan tidak pernah melakukan pendampingan kepada buruh yang dipecat.

Baca Juga: Pagelaran Wayang Tiga Hari Tiga Malam Dinilai Spektakuler, Mas Dito: Tahun Depan Durasinya Diperpanjang

Dia menunjukkan P-APBD Disnaker Jombang, melaksanakan pelatihan memakan anggaran 900 juta, tetapi uang tersebut hanya dipakai kegiatan serimonial saja, dan tidak pendampingan. Padahal setelah mereka ikut pelatihan tersebut, buruh di-PHK biasanya masih menganggur dua sampai tiga bulan.

“Dari sinilah kami bersama para buruh benar-benar menuntut keadilan, dan tetap berjuang membantu para korban buruh supaya pemerintah melek terhadap buruh yang sampai sekarang ini jauh dari kata sejahtera,” terangnya.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya